Wednesday, 7 October 2020

Kelebihan dan Kekurangan Mengurus Server Sendiri

Ketika upgrade layanan dari shared hosting, Anda akan dihadapkan pada dua opsi: VPS atau Cloud Hosting. Opsi pertama, yaitu VPS, jelas lebih murah dan fleksibel. Sementara opsi kedua, Cloud Hosting, sedikit lebih mahal tetapi juga lebih mudah dikelola. 

Bagi pebisnis, VPS sekilas nampak lebih menarik. Layanan ini jauh lebih murah. Untuk disk space berkapasitas 20GB saja, VPS mematok harga Rp104.000. Bandingkan dengan Cloud Hosting yang mematok Rp150.000 untuk kapasitas yang sama. 
Ada harga yang harus ditebus dari biaya VPS yang murah. Harga yang dimaksud tak lain adalah waktu dan tenaga. Sebab, pemakaian VPS mengharuskan Anda mengurus server dan apa-apanya sendiri.

Bagi Anda yang kurang paham hal teknis, pemakaian VPS justru jadi sumber bencana. Alih-alih meraup untung karena hemat, bisa-bisa bisnis online Anda tak lekas berjalan. Waktu dan tenaga habis untuk mengurus server. Lupa kalau ada penjualan dan pengembangan bisnis yang perlu dilakukan.

Sebelum terlanjur merogoh kocek untuk layanan VPS, ada baiknya Anda simak kenapa mengurus server sendiri adalah ide buruk. Alasan di bawah ini bukan berarti VPS adalah layanan yang payah. Simply, bisa jadi VPS bukan layanan yang pas untuk Anda.

7 Kerugian Mengurus Server Sendiri
Pemilik bisnis, admin website, dan system administrator. Tiga peran itu harus Anda emban sekaligus ketika mengurus server sendiri. Jadi, tak heran kalau penggunaan VPS menguras tenaga.

Kerugian apa yang tepatnya Anda hadapi ketika harus mengurus server sendiri? Begini penjelasannya…
1. Biaya murah hanya di awal
Mengurus server sendiri memang lebih hemat. Akan tetapi, percayalah kalau ini hanya kelihatannya saja.
Ibarat memiliki rumah, mengurus server sendiri itu sama seperti membangun rumah dari awal. Andalah yang bertanggung jawab atas semua prosesnya. Mulai dari biaya, desain, hingga proses pembangunan. Hal ini bisa jadi menuntut banyak waktu, tenaga, dan pikiran.

Berbeda halnya dengan fully managed server seperti Shared Hosting ataupun Cloud Hosting. Kedua layanan ini bisa diibaratkan dengan mengontrak rumah. 
Anda tak perlu tahu tetek-bengek pembangunan rumah. Anda tinggal bayar sejumlah uang dan tempati rumah kontrakan. Renovasi pun masih sangat mungkin dilakukan. Asalkan sesuai dengan aturan si empunya rumah.

Dengan kata lain, secara nominal rupiah, mengurus server memang murah. Tapi kalau bicara soal proses, mengurus server malah memakan banyak waktu dan tenaga. Sungguh tidak worth it. 

2. Terlalu banyak konfigurasi yang perlu dilakukan
Kami tak sedang bercanda ketika bilang VPS mengharuskan Anda mengurus semuanya sendiri. Tak cuma di tahap pengaturan awal seperti instalasi control panel saja. Akan tetapi, betul-betul dari A sampai Z.

Beberapa hal yang ikut jadi tanggung jawab Anda ketika menggunakan VPS adalah:
  • Menetapkan IP Address;
  • Melakukan pengaturan Domain Name Server (DNS);
  • Menginstall web server seperti Nginx atau Apache;
  • Memasang framework PHP;
  • Menginstall software semacam Node.js;
  • Mengelola database server melalui program seperti MySQL.
Dengan banyaknya tugas di atas, tak heran kalau task simpel bisa berubah jadi rumit. Instalasi, upgrade, dan konfigurasi WordPress yang biasanya tak butuh waktu lama untuk diselesaikan, berubah jadi pekerjaan yang butuh waktu berhari-hari. 

Belum lagi, Anda tak betul-betul tahu apakah website sudah update dan aman. Untuk bisa mengetahuinya, Anda perlu mengeceknya secara manual. Kalau sudah begini, bagaimana mungkin Anda punya waktu untuk menjalankan bisnis utama?

3. Risiko pengaturan root access yang tinggi
Untuk mengelola server sendiri, Anda akan diijinkan untuk masuk ke full root access. Lewat fitur ini, Anda bebas melakukan kustomisasi yang tak bisa dilakukan di layanan managed server. Pengaturan yang dimaksud termasuk juga:
  • Melakukan perubahan file;
  • Mengubah sistem server;
  • Memberikan atau membatalkan akses user ke server;
  • Menginstall software;
  • Melakukan konfigurasi softwares untuk server.
Namun, kebebasan yang diberikan sangatlah berisiko. Hanya butuh satu command yang salah untuk membuat satu server down. Ketika itu terjadi, penyedia layanan hosting biasanya tak bisa berbuat apa-apa. Sebab, (seharusnya) hanya Anda yang paling tahu bagaimana pengelolaan server.

4. Perlu rajin backup data
Ketika memutuskan mengurus server sendiri, backup otomatis jadi bagian pekerjaan Anda. Tak cuma backup data website, Anda juga perlu melakukan backup server. Tanpa keduanya, Anda sangat mungkin kehilangan data. Baik yang bentuknya pengaturan server, maupun data dari website (posts, komentar, dan data user)

Lagi-lagi karena pengaturan manual, Anda takkan dapat notifikasi pengingat backup. Kapan dan seberapa sering backup dilakukan, itu semua terserah Anda. Jadi, harusnya Anda menjadwalkan backup secara teratur. Backup seminggu sekali itu cukup ideal.
Cuma apa iya Anda punya waktu untuk terus melakukannya? 

5. Harus siap menangkal gangguan keamanan
Gangguan keamanan itu nyata. Kode berbahaya bisa masuk ke jaringan. Serangan hacker (Distributed Denial of Service/DDoS) bisa muncul tiba-tiba. Karena keduanya, website bisa lumpuh seketika.
Risiko yang Anda hadapi makin besar ketika memakai WordPress. Popularitas CMS satu ini masih menyisakan pekerjaan rumah di aspek keamanan. Kemungkinan website WordPress untuk dibobol sangatlah tinggi. Entah itu karena software, plugin, atau tema yang tidak di-update. 

Berita buruknya, serangan macam ini tak bisa diprediksi datangnya. Semisal bisa diprediksi pun, serangan hacker tetap saja merepotkan. Tak pernah ada waktu tepat untuk meladeni hacker.
Ketika menggunakan VPS, semua risiko keamanan di atas jadi tanggung jawab Anda. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanggulanginya, seperti:
  • Memasang firewall semacam Cloudflare pada hardware dan software;
  • Menginstall software khusus untuk scanning malware;
  • Melakukan patching pada Nginx atau Apache;
  • Memperketat akses server;
  • Melakukan maintenance website.
Namun, sekali lagi, itu semua hanya langkah pencegahan saja. Kalau serangan keamanan terjadi, Anda toh harus lekas bertindak. Jadi, cukup menguras tenaga kan?

6. Update software sendiri
Mana yang lebih penting? Mengembangkan bisnis atau mengurus website untuk bisnis?
Anda tahu jawabannya. Tapi siap-siap katakan selamat tinggal pada pilihan pertama. Sebab, pilihan kedua adalah yang harus Anda hadapi ketika memilih mengurus server sendiri.

Berbeda dengan layanan Shared Hosting dan Cloud Hosting yang serba otomatis, update software di layanan unmanaged server butuh waktu lama. Anda perlu terus menerus mengecek versi terbaru software, mengecek celah keamanan, dan menginstall software update.
Sudah begitu, persoalan update agak lebih rumit. Anda perlu memastikan timing yang tepat untuk update. Salah-salah, software yang diupdate tak kompatibel dengan software lain yang sudah Anda install.

7. Siap sedia 24/7 untuk monitoring performa
Di antara semua kerugian yang disebutkan di sini, poin inilah yang paling menyebalkan. Ketika memutuskan mengelola server sendiri, mau tak mau Anda juga harus terus memonitor performa servernya.
Jika tidak, Anda tak pernah tahu ketika server mengalami down. Padahal, down-nya server berdampak sangat buruk bagi website. Entah itu dampak ke pendapatan, reputasi website, ataupun ranking pencarian.

Ketika mengelola server sendiri, Anda dipaksa duduk untuk terus memantau jaringan dan website. Takkan ada waktu untuk mengembangkan bisnis Anda sendiri. 
Ngurus Server Sendiri Itu Berat, Biar Niagahoster Aja~

Anda bisa menghemat sedikit biaya ketika mengelola server sendiri. Hanya saja, jumlah uang tak seberapa itu tak benar-benar bisa membayar waktu yang hilang. Delapan alasan di atas sudah cukup menjelaskan detailnya. 

Sebagai gantinya, serahkan urusan sever kepada kami. Dengan layanan Cloud Hosting dari Niagahoster, Anda bisa memiliki website berperforma tinggi tanpa harus sulit-sulit menangani bagian teknis. 

Ada banyak sekali keuntungan dari layanan Cloud Hosting. Berikut beberapa fitur-fitur andalan yang tak bisa Anda lewatkan:
  • Imunify360 untuk proteksi dari malware;
  • Backup harian untuk menghindarkan Anda dari kehilangan data;
  • Garansi uptime server 99,9%;
  • Multiple PHP Version;
  • Proteksi email dari spam.
Sumber:
niagahoster.co.id