Wednesday, 7 October 2020

10+ Cara Agar Website Tampil di Halaman Pertama Google

75% pengguna internet hanya memperhatikan hasil pencarian Google pada halaman pertama. Inilah alasan kuat mengapa situs Anda tidak terjamah jika berada di halaman kedua atau seterusnya.
Namun, bagaimana cara agar website tampil di halaman pertama Google? Tentunya hal tersebut tidak mustahil.

Pada dasarnya, semua cara agar website tampil pada halaman pertama Google disebut search engine optimization atau SEO. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menerapkan SEO pada website Anda. Dengan kiat-kiat ini, Anda dapat meningkatkan ranking website dalam hasil pencarian Google.
  • Cek Kecepatan Website Anda
  • Pastikan Website Mobile-Friendly
  • Buat Sitemap
  • Pasang SSL Certificate
  • Integrasikan Website dengan Google Analytics
  • Gunakan Google Search Console
  • Riset Keyword
  • Buat Konten yang Lengkap dan Sesuai dengan Search Intent
  • Optimasi Konten dengan Keyword
  • Perhatikan Intensitas Kata Kunci Utama
  • Gunakan Internal Link
  • Jangan Lupakan Inbound Link
  • Perbaiki Broken Link
  • Daftarkan Website di Google Bisnisku
Mari bahas cara tersebut satu per satu!
1.Cek Kecepatan Website Anda
Kecepatan website merupakan salah satu faktor ranking website. Oleh karena itu, meningkatkan kecepatan loading situs Anda adalah salah satu cara agar website muncul di Google.

Ada berbagai kiat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Pertama, pastikan ukuran file-file penunjang halaman website (HTML, JavaScript, dan CSS) tidak memperlambat loadingnya. Bagi yang menggunakan WordPress, Anda bisa install plugin seperti Autoptimize dan Fast Velocity Minify agar lebih praktis.

Kedua, Anda perlu mengkompres ukuran file gambar yang digunakan oleh website. Beberapa opsi online tool ini bisa digunakan untuk memudahkan Anda.
Jika ingin mengetahui seluruh langkah yang perlu dilakukan dalam optimasi kecepatan website

2. Pastikan Website Mobile-Friendly
Aktivitas browsing melalui perangkat mobile makin meningkat. Pada Agustus 2019 sendiri, 51% traffic website di dunia berasal dari perangkat mobile.
Artinya, website Anda harus siap untuk pengunjung yang menggunakan smartphone dan tablet — baik dari segi tampilan maupun kecepatan.

Ditambah lagi, Google telah menetapkan kecepatan loading pada perangkat mobile sebagai salah satu faktor ranking website.
Untungnya, CMS seperti WordPress memudahkan Anda untuk membuat website lebih mobile friendly. Anda bisa mempelajari kiat-kiatnya dalam panduan berikut ini.

3. Buat Sitemap
Sitemap adalah sebuah file berisi daftar semua halaman pada website Anda. Selain itu, file ini juga bisa berisi segala informasi tentang halaman-halaman website Anda, termasuk kapan terakhir kali sebuah halaman direvisi, jumlah revisi yang dilakukan, serta jenis konten yang ada di dalamnya.

Ada dua jenis sitemap, yaitu sitemap HTML dan XML. Sitemap HTML adalah versi yang diperuntukkan bagi pengunjung website, sedangkan sitemap XML ditujukan untuk mesin pencarian.
Sitemap XML wajib Anda miliki karena membantu Google untuk melakukan crawling terhadap halaman-halaman di website Anda.

Ini penting agar situs Anda terindeks atau muncul pada hasil pencarian Google. Apalagi jika Anda memiliki situs dengan struktur yang kompleks atau halaman-halaman yang tidak terhubung dengan baik melalui internal linking. Penjelasan tentang internal linking dapat Anda temukan pada bagian lain artikel ini.

Di samping itu, sitemap HTML juga mempengaruhi SEO secara tidak langsung karena meningkatkan user experience melalui navigasi website. Dengannya, pengunjung dapat mencari halaman-halaman yang sukar ditemukan melalui hasil pencarian Google.

Meskipun terdengar rumit, sitemap HTML dan XML mudah dibuat, terutama jika Anda menggunakan WordPress. Anda hanya membutuhkan plugin Yoast SEO untuk melakukannya. Panduan lengkap tentang cara membuat sitemap dapat Anda lihat di sini.

4. Pasang SSL Certificate
SSL certificate adalah komponen yang dibutuhkan untuk mengenkripsi transfer data yang terjadi dalam suatu website. Namun, penggunaannya tidak hanya berdampak positif terhadap keamanan website Anda.

Sejak 2014, Google telah menetapkan penggunaan SSL certificate sebagai salah satu indikator ranking website. Ditambah lagi, banyak web browser ternama yang memberi tanda “tidak aman” pada website tanpa SSL certificate. Contohnya seperti di bawah ini:


Dengan demikian, penggunaan SSL certificate merupakan sebuah kewajiban jika Anda ingin meningkatkan ranking situs di hasil pencarian Google.
Untungnya, Anda bisa mendapatkan SSL certificate gratis dengan membeli layanan web hosting Niagahoster. Selain itu, Niagahoster menawarkan Comodo Positive SSL dengan harga terjangkau untuk keamanan lebih.

5. Integrasikan Website dengan Google Analytics
Kiat SEO Anda belum lengkap tanpa Google Analytics. Tool online ini memungkinkan Anda untuk memantau performa masing-masing halaman pada website.

Tak hanya itu, Google Analytics juga memfasilitasi Anda untuk mengamati traffic website. Asal-usul, demografi, aktivitas, dan waktu yang pengunjung habiskan di dalam website dapat Anda ketahui dengan tool ini.

Serangkaian informasi tersebut memang tidak mempengaruhi ranking website secara langsung. Akan tetapi, Anda dapat menggunakannya untuk mengevaluasi konten dan user experience situs Anda.

Kabar baiknya, Google Analytics tersedia secara gratis. Anda hanya perlu mengintegrasikan website dengan tool tersebut agar dapat menggunakannya. Untuk memudahkan Anda, kami menyediakan panduan pemasangan Google Analytics di WordPress.

6. Gunakan Google Search Console
Selain Analytics, Google juga memiliki tool gratis lainnya yang dapat membantu Anda memahami performa situs, yaitu Search Console.

Bedanya, Search Console membantu Anda mengetahui performa website di pencarian Google. Informasi yang diberikan tool ini meliputi:
  • Halaman-halaman terpopuler di situs Anda
  • Kinerja situs Anda di perangkat mobile
  • Ada atau tidaknya broken link
  • Masalah keamanan website
  • Sumber dari backlink yang Anda dapatkan
Di samping itu, Anda juga bisa menggunakan Search Console untuk memasang sitemap dan menemukan kata kunci atau keyword yang tepat untuk website Anda.

7. Riset Keyword
Website atau blog Anda belum muncul di halaman pertama hasil pencarian Google? Salah satu kemungkinannya adalah karena konten atau halamannya tidak memiliki kata kunci yang banyak digunakan dalam pencarian Google.

Untuk itu, Anda harus melakukan riset keyword sebelum membuat posting blog atau konten untuk halaman situs. Ada tiga kriteria yang digunakan agar Anda dapat memilih kata kunci yang tepat.

Faktor yang pertama adalah volume pencarian. Kata kunci dengan volume tinggi sering digunakan dalam pencarian. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi volume pencariannya, semakin tinggi pula kompetisi yang Anda hadapi untuk dapat memunculkan website di halaman pertama. Ini dinamakan tingkat kesulitan keyword, yang merupakan kriteria kedua.

Oleh karena alasan di atas, tidak ada salahnya jika Anda mencari kata kunci panjang dengan volume pencarian yang tergolong rendah, tetapi relevan dengan maksud pengguna Google. Dalam SEO, kata kunci seperti ini dinamakan “long-tail keyword”. Bahkan, 70% traffic datang dari golongan keyword ini.

Kriteria yang keempat adalah SERP (search engine result page). SERP adalah istilah yang digunakan untuk menyebut 10 website teratas dalam hasil pencarian sebuah kata kunci. Dengan mengetahuinya, Anda dapat mempelajari konten milik situs-situs tersebut dan membuat yang lebih baik dan lengkap darinya.

Lalu, bagaimana cara melakukan riset keyword? Tentunya Anda memerlukan bantuan tool.
Meskipun tool berbayar umumnya memiliki fitur lebih, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan salah satu atau beberapa dari 9 keyword research tool gratis ini.

8. Buat Konten yang Lengkap dan Sesuai dengan Search Intent
Setelah meriset kata kunci, saatnya Anda membuat konten. Akan tetapi, Anda tidak boleh melakukannya secara asal-asalan.
Coba posisikan diri Anda sebagai pengguna mesin pencarian. Tentunya Anda ingin menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan bukan? Oleh karena itu, konten yang Anda buat harus sesuai dengan search intent sasaran pembaca. Dengan kata lain, konten tersebut juga harus memberikan jawaban yang diinginkan pembaca.

Namun, bagaimana cara menentukan search intent? Untuk alasan inilah SERP termasuk salah satu kriteria dalam riset keyword. Dengan meneliti isi konten situs-situs yang berhasil muncul pada ranking satu hingga 10, Anda dapat memahami jawaban yang ingin diketahui pembaca.

Selain itu, Anda juga dapat mengetahui kekurangan-kekurangan pada website yang muncul pada halaman pertama, contohnya informasi yang tidak lengkap dan struktur artikel yang kurang baik. Dengan demikian, Anda dapat membuat konten yang lebih lengkap dan layak dibaca.

9. Optimasi Konten dengan Keyword
Anda sudah memiliki konten, tapi bagaimana cara menggunakan keyword untuk memunculkannya di halaman pertama hasil pencarian?

Ada lima lokasi di mana Anda harus menggunakan keyword untuk optimasi website:
  • Permalink
  • Meta title
  • Meta description
  • Nama file dan alt text gambar
  • 100 kata pertama dalam konten
Permalink adalah URL dari halaman website Anda. Link ini merupakan salah satu hal pertama yang diperiksa algoritma Google ketika melakukan crawling terhadap situs Anda. Oleh karena itu, permalink wajib memiliki kata kunci.

Akan tetapi, permalink biasanya berisi karakter acak. Di WordPress, misalnya, contoh URL-nya seperti demikian: websiteku.com/blog/?p=201.

Oleh karena itu, Anda perlu mengubahnya menjadi websiteku.com/blog/kata-kunci. Pastikan setiap kata dalam permalink Anda diketik dengan huruf kecil dan dipisahkan oleh tanda dash atau “-”.

Lokasi keyword kedua dan ketiga adalah meta title dan description. Meta title adalah judul yang ditampilkan pada hasil pencarian Google, sedangkan meta description merupakan teks singkat yang ada di bawahnya.


Meta title secara default mengikuti judul halaman situs atau posting blog. Oleh karenanya, Anda bisa memasukkan keyword ke dalam judul tersebut sebelum mempublikasikannya.
Namun, meta description akan menampilkan potongan teks dari konten halaman atau posting blog jika Anda tidak menentukannya sendiri.

Untungnya, Anda dapat dengan mudah mengganti meta title dan description. Di WordPress, Anda bisa menggunakan plugin Yoast SEO pula untuk melakukannya.
Selain ketiga lokasi di atas, kata kunci juga perlu disematkan dalam nama file dan alt text semua gambar yang diletakkan di halaman dan posting.

Tentunya Anda bisa mengubah nama file gambar sebelum mengunggahnya. Akan tetapi, alt text hanya bisa diganti setelah Anda meng-upload gambar tersebut. WordPress memudahkan Anda untuk melakukan tugas ini dengan media library-nya.

Tak lupa, letakkan keyword di antara 100 kata pertama pada halaman atau posting. Ini akan meningkatkan mempermudah Google untuk menemukan website Anda ketika menyusuri internet untuk suatu kata kunci.

10. Perhatikan Intensitas Kata Kunci Utama
Selain pada kelima lokasi yang telah disebutkan di atas, Anda juga perlu menggunakan kata kunci di sepanjang konten. Namun, intensitas penggunaan dan persebarannya harus diperhatikan.
Penggunaan satu kata kunci yang berlebihan dalam suatu artikel atau halaman dianggap sebagai keyword stuffing yang akan berdampak buruk pada ranking situs. Selain itu, lokasi keyword yang terlalu berdekatan antara satu sama lain akan terdengar tidak alami. Contohnya apabila ada kata kunci yang berulang pada dua kalimat berturut-turut.

Karena alasan tersebut, Anda perlu memperhitungkan LSI (latent semantic indexing) keyword. Golongan ini meliputi kata kunci yang tidak memiliki keyword utama Anda di dalamnya, tetapi tetap relevan terhadap konteksnya. Dengan kata lain, LSI keyword merupakan variasi-variasi dari kata kunci utama.

Sebagai contoh, LSI keyword dari kata kunci “membuat blog” bisa meliputi “membuat blog gratis”, “WordPress”, dan “blog gratis.
Keyword research tool premium biasanya sudah satu paket dengan fitur untuk mencari LSI keyword. Akan tetapi, Anda juga bisa menggunakan fasilitas gratis seperti LSIKeywords dan KeySearch.

11. Gunakan Internal Link
Selain sitemap, hal lain yang membantu Google untuk melakukan crawling terhadap situs Anda adalah internal link.

Internal link adalah tautan yang menghubungkan dua halaman dalam suatu website. Namun, Anda tidak bisa asal memasukkan link suatu halaman ke halaman lainnya. Halaman-halaman yang dihubungkan harus memiliki relasi.

Contohnya, Anda memiliki posting blog mengenai digital marketing. Artikel ini berisi penjelasan tentang konsep dari topik tersebut dan berbagai sub topiknya. Anda bisa saja membuat konten lain yang menjelaskan lebih dalam tentang email marketing, lalu memasukkan linknya ke posting tentang digital marketing yang merupakan topik terkait.

Tak hanya itu, internal link yang dimasukkan harus terdengar natural — Anda tidak bisa sekedar memasukkan URL seperti websiteku.com/blog/email-marketing. Dalam sebuah posting, internal link harus berupa anchor text (teks berisi hyperlink) yang dapat dimasukkan ke dalam kalimat.

Anda boleh memasukkan lebih dari satu internal link ke dalam suatu halaman atau posting. Malahan, memiliki beberapa internal link dalam sebuah artikel akan memudahkan mesin pencarian untuk memahami konteksnya.

12. Jangan Lupakan Inbound Link
Di samping penggunaan internal link, memiliki banyak inbound link berkualitas juga merupakan cara agar website tampil di halaman pertama Google.
Inbound link adalah tautan halaman atau konten website Anda di situs lain. Tidak sembarang orang akan memberikan inbound link kepada Anda. Oleh karena itu, Anda harus melakukan link building atau membuat perjanjian dengan pemilik website lain untuk bertukar link.

Akan tetapi, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan ketika melakukan link building, yaitu:
  • Domain authority dan page authority
  • Link dofollow dan nofollow
  • Anchor text
  • Relevansi link
  • Traffic sumber inbound link
Domain authority adalah kualitas sebuah website secara keseluruhan. Akan tetapi, masing-masing halaman dalam sebuah website memiliki kualitas yang berbeda. Ini diukur dengan page authority.
Sayangnya, Anda tidak dapat mengetahui domain dan page authority sebuah website sendiri. Untuk melakukannya, Anda perlu menggunakan tool berbayar seperti Ahrefs dan Moz.

Di samping itu, Anda harus mengetahui website mana saja yang menggunakan link dofollow. Ini adalah jenis tautan yang dapat dideteksi oleh Google. Dengan kata lain, inbound link yang menggunakan tautan tersebut akan mempengaruhi ranking situs Anda.

Akan tetapi, ada juga website yang menggunakan link nofollow. Berkebalikan dengan link dofollow, tautan ini tidak akan memberikan dampak apapun terhadap ranking website. Jenis link inilah yang perlu Anda hindari ketika ingin melakukan link building.

Tak hanya itu, Anda juga perlu menentukan anchor text yang digunakan pemilik website lain. Google menyebutkan bahwa penggunaan anchor text inbound link yang sama secara berulang-ulang akan menyebabkan penurunan ranking website.
Terakhir, jangan lupa untuk memperhitungkan relevansi situs yang ingin Anda ajak untuk bekerjasama dan trafficnya.

13. Perbaiki Broken Link
Pada bagian sebelumnya Anda telah mempelajari tentang link building dan manfaatnya terhadap SEO.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak memiliki kendali atas halaman-halaman website yang link-nya Anda tautkan ke konten Anda. Pemiliknya bisa sewaktu-waktu menghapus halaman tersebut atau mengubah URL-nya tanpa sepengetahuan Anda.

Apabila hal tersebut terjadi, pembaca konten Anda tidak dapat menemukan halaman yang dimaksud ketika meng-klik link-nya. Dalam skala besar, ini akan mempengaruhi user experience situs Anda dan berdampak negatif terhadap rankingnya.

Ditambah lagi, Google menurunkan ranking sebuah website jika menemukan banyak link yang membawanya menuju halaman 404 not found.
Oleh karena itu, Anda perlu sering memeriksa tautan-tautan yang Ada di website Anda. Tugas tersebut akan menjadi lebih mudah jika Anda menggunakan Google Search Console.

14. Gunakan Google Bisnisku
Pernahkah Anda mencoba mencari bisnis atau penyedia layanan di area Anda melalui Google? Jika ya, mungkin Anda menemukan hasil seperti berikut pada halaman pertama:


Nah, jika memiliki bisnis lokal, Anda juga bisa menampilkan usaha Anda seperti pada contoh tersebut menggunakan Google Bisnisku.

Sesuai namanya, Google Bisnisku adalah listing bisnis gratis yang disediakan oleh Google. Dengan platform ini, Anda bisa menampilkan berbagai informasi penting terkait usaha Anda, termasuk jenis usaha, lokasi, jam operasional, nomor telepon, serta alamat website.

Tak hanya itu, pengguna Google juga dapat meninggalkan rating, review, dan pertanyaan pada halaman listing Anda. Dengan demikian, penggunaan Google Bisnisku tidak hanya menampilkan bisnis Anda dan websitenya pada halaman pertama hasil pencarian, tetapi juga menjadi media informasi bagi calon pelanggan.

Sumber: