Monday 8 February 2021

Cara Format Flashdisk dan Harddisk di Ubuntu

Fungsi format di Ubuntu mungkin memang tidak terintegrasi dengan file manager-nya. Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mencarinya. Sebenarnya ada cara mudah untuk mengetahuinya, yaitu dengan mengetikkan keyword "cara memformat flashdisk di Ubuntu" di Google, lalu Anda membuka artikel ini ketika menemukannya pada halaman pertama hasil pencarian.

Seperti itulah harapan saya ketika menulis artikel ini, dapat membantu pengguna Ubuntu yang baru dan ingin mengetahui cara mem-format flashdisk ataupun harddisk.

Sebelumnya, pastikan flashdisk sudah terpasang dengan benar pada perangkat Ubuntu Anda.
Baiklah. Pertama-tama saya ingin memaparkan cara tradisional di Ubuntu, yaitu...

Menggunakan Terminal
Inilah cara yang lazim digunakan sesepuh Ubuntu dan distro Linux lainnya. Yang Anda butuhkan hanyalah Terminal.
Tahap pertama, bukalah Terminal (a.k.a. Command Prompt di Ubuntu). Anda bisa menggunakan berbagai cara. Salah satu cara yang menurut saya paling mudah adalah dengan menggunakan kombinasi tombol Ctrl + Alt + T.

Setelah jendela Terminal terbuka, masukkan perintah berikut.sudo fdisk -l
Anda akan diminta memasukkan password. Masukkan password sistem, lalu tekan Enter.

Catatan: ketika Anda mengetikkan password, pada layar tidak akan muncul apapun. Jadi, pastikan password yang Anda ketikkan benar. Jika Anda merasa ada yang salah atau kurang yakin, tekan saja Enter. Anda akan diminta memasukkan password lagi.

Setelah berhasil memasukkan password, Anda akan melihat beberapa tulisan yang ditampilkan. Anda bisa melihat alamat dari flashdisk Anda. Pada contoh kali ini, flashdisk saya berada pada alamat /dev/sdb1.


Pastikan flashdisk Anda tidak dalam keadaan terkait (a.k.a. ter-mount). Cara mengecek apakah flashdisk Anda terkait adalah dengan melihat pada Nautilus (file explorer-nya Ubuntu). Jika di samping nama flashdisk Anda terdapat tanda panah mengarah ke atas, berarti flashdisk tersebut sedang terkait.


Untuk melepasnya, masukkan perintah berikut pada Terminal.sudo umount "alamat_flashdisk"


Keterangan: gantilah "alamat_flashdisk" dengan alamat flashdisk yang Anda inginkan. Pada contoh kali ini alamat flashdisk adalah /dev/sdb1. Jadi, perintah yang dimasukkan adalah sudo umount /dev/sdb1.

Setelah flashdisk berhasil dilepaskan kaitannya, tahap selanjutnya adalah mem-format-nya. Masukkan perintah berikut di Terminal.sudo mkfs.vfat "alamat_flashdisk"

Seperti pada langkah sebelumnya, gantilah "alamat_flashdisk" dengan alamat flashdisk yang Anda inginkan. Pada contoh kali ini alamat flashdisk adalah /dev/sdb1. Jadi, perintah yang dimasukkan adalah sudo mkfs.vfat /dev/sdb1.

Yang juga perlu diperhatikan adalah vfat pada baris kode di atas memiliki maksud untuk mem-format flashdisk menjadi FAT. Bila ingin mem-format flashdisk dengan format yang lain, maka tinggal mengganti vfat dengan format yang diinginkan, semisal ext2, ext3,ext4, ntfs, hfs, dan lain sebagainya.


Tunggulah proses hingga selesai. Ketika proses sudah selesai dan tidak ada pesan error, maka pem-format-an telah berhasil dilakukan.


Metode di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan: Ringan, tidak memerlukan instalasi tambahan, membutuhkan autentikasi.

Kekurangan: Harus mengetikkan perintah, tampilan kurang menarik, harus tahu secara akurat flashdisk yang akan di-format.
Metode selanjutnya tetap menggunakan aplikasi bawaan saat Ubuntu terpasang, yaitu dengan...

Menggunakan Disks
Cara kedua ini menurut saya paling simpel. Anda juga tidak perlu meng-install aplikasi tambahan.
Pertama-tama, bukalah program Disks. Jika Anda menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sistem, namanya menjadi Diska.

Entah bagaimana tingkah penerjemah Ubuntu hingga bisa menjadi seperti itu.
Anda bisa membukanya dengan cara menekan tombol Super (a.k.a. tombol Windows) atau klik logo Ubuntu di pojok kiri atas layar untuk membuka Dash. Pada kotak pencarian ketikkan Disk. Bila aplikasi tersebut sudah terlihat, klik saja icon-nya.


ketika program tersebut sudah terbuka, kliklah flashdisk yang Anda inginkan. Pada contoh kali ini saya menggunakan T*SHIBA TransMemory 7,8 GB.


Setelah itu, kliklah lambang roda gigi (a.k.a. gear) seperti pada gambar berikut ini. Lalu kliklah menu Format..., tentu saja seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.


Ketika jendela Format Volume telah terbuka, Anda bisa mengatur metode penghapusan yang digunakan. Pada contoh kali ini saya menggunakan Jangan timpa data yang ada, supaya prosesnya cepat. Setelah itu, pilih format flashdisk tersebut nantinya. Pada contoh kali ini saya menggunakan FAT karena banyak OS yang mendukung format ini. Setelah itu, Anda dapat memberi nama flashdisk Anda pada kotak isian yang paling bawah.


Setelah semuanya sesuai dengan selera Anda, klik Format... untuk memulai pem-format-an.


Jika muncul jendela yang menanyakan apakah Anda yakin, klik Format lagi. Tetapi jika Anda tidak yakin akan mem-format-nya, silahkan dibatalkan saja dengan mengeklik tombol Batal.


Proses pem-format-an akan berjalan seperti pada gambar di bawah ini.


Jika pem-format-an bejalan mulus, maka tampilan akan menjadi seperti pada gambar di bawah ini.


Selamat! Pem-format-an telah berhasil dilakukan.

Saya lebih suka menggunakan metode kedua ini dibandingkan dengan metode lain pada tutorial kali ini karena simpel. Meskipun begitu, metode ini juga memiliki kekurangan. Berikut Kelebihan dan kekurangan metode nomor dua menurut saya.

Kelebihan: Tidak memerlukan instalasi tambahan, merek flashdisk diperlihatkan, mudah dipahamai, tidak perlu meng-unmount terlebih dahulu.

Kekurangan: Tidak ada autentikasi sehingga rentan disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan aplikasi tambahan, yaitu dengan...
Menggunakan gParted
Metode kali ini menggunakan gParted, aplikasi yang populer untuk memanajemen berbagai macam disk, mulai dari flashdisk sampai dengan harddisk. Berikut adalah langkah-langkahnya.
berhubung program yang digunakan pada tutorial kali ini adalah gParted, maka bukalah gParted seperti biasa. Yah, seperti pada cara membuka program Disks pada metode nomor dua di atas. Buka Dash, ketikkan gParted pada kotak pencarian, lalu klik icon-nya. Jika Anda belum meng-install-nya, install gParted terlebih dahulu.


Berbeda dengan pada metode kedua, pada metode kali ini Anda diharuskan memasukkan password saat awal membuka program ini. Masukkan password sistem Ubuntu Anda, lalu tekan Enter.

Setelah jendela gParted terbuka, klik logo harddisk pada pojok kanan atas jendela program. Berikutnya akan muncul daftar disk yang tersedia. Pilihlah flashdisk yang Anda inginkan. Pada contoh kali ini, saya menargetkan /dev/sdb sebagai disk yang akan saya format.


Seperti pada metode pertama, pada metode ketiga ini Anda diwajibkan melepaskan kaitan flashdisk terlebih dahulu. Anda bisa mengeceknya dengan melihat apakah ada tanda kunci di samping alamat disk tersebut. Jika ada, lepaskan dulu kaitan dengan mengeklik kanan disk tersebut, lalu pilih Lepas Kaitan.


Jika ternyata tidak ada gambar kuncinya, Anda bisa langsung menuju ke langkah berikutnya.
Klik kanan lagi pada disk yang ingin Anda format, kemudian pilih Format jadi.


Anda bisa memilih format disk Anda setelah di-format. Pada contoh kali ini saya ingin mem-format-nya menjadi NTFS, jadi saya mengeklik pilihan tersebut.


Jika sudah, klik tanda centang yang berada pada barisan toolbar program. Icon tersebut bertujuan untuk menerapkan (a.k.a. apply) semua operasi yang telah Anda lakukan.


Jika Anda menemui jendela yang meminta konfirmasi dan ingin melanjutkan, klik saja Terapkan. Namun, jika Anda tidak yakin, klik saja Batal.


Tunggulah proses pem-format-an hingga selesai.


Jika muncul jendela seperti di bawah ini, berarti proses pemformatan berhasil dan selesai dilaksanakan.


Anda bisa mengeceknya dengan melihat hasilnya pada jendela gParted tersebut.



Metode ini membutuhkan instalasi program tambahan, yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut adalah kekurangan dan kelebihannya menurut pengamatan saya.

Kelebihan: Membutuhkan autentikasi, tidak perlu menggunakan keyboard sama sekali.

Kekurangan: Membutuhkan instalasi terlebih dahulu, harus meng-unmount flashdisk terlebih dahulu, termasuk cara dengan proses paling ribet, informasi disk kurang rinci.

Setelah mempelajari tutorial-tutorial di atas, semoga Anda tercerahkan untuk memilih memilih metode yang paling sesuai dengan keinginan Anda. Dan yang paling penting, Anda sudah tahu caranya mem-format flashdisk di Ubuntu.

Meskipun judul dan isi tutorial kali ini saya menggunakan flashdisk sebagai objek, pada praktiknya Anda bisa menggunakan harddisk maupun disk lain sebagai target operasinya.