Wednesday, 10 February 2021

4 Distro Khusus Untuk Membangun Server Storage

Storage atau yang dalam bahasa Indonesia mendapatkan padanan media penyimpanan merupakan salah satu komponen utama penyusun data center modern. Secara garis besar dibagi menjadi dua, internal dan external storage. Internal storage biasanya mempunyai keterbatasan karena jumlah slot yang dapat ditampung server juga terbatas. External storage hadir untuk menutupi kelemahan itu. Media penyimpanan eksternal dibagi lagi menjadi dua, NAS (Network-attached Storage) dan SAN (Storage Area Network). Dua-duanya banyak tersedia di pasaran dengan harga yang biasanya cukup mahal. Salah satu solusi yang lebih ekonomis adalah membangun storage sendiri menggunakan distro khusus.

Berikut ini 4 distro khusus untuk server storage yang dapat dijadikan alternatif untuk NAS/SAN dari pabrikan.

1. OpenFiler

Distro ini dikembankan dengan basis CentOS. Proses instalasinya cukup mudah dan sederhana. Fitur-fitur yang dimiliki juga cukup lengkap mulai dari iSCSI, Samba, NFS, FTP, LVM, webGUI, hingga dukungan autentikasi LDAP dan AD.

2. FreeNAS


FreeNAS merupakan distro khusus untuk storage yang dikembangkan di atas sistem operasi FreeBSD. Salah satu fitur unggulan yang dibawa distro ini adalah sistem berkas ZFS. Selain itu tersedia juga fitur-fitur standar lainnya seperti dukungan terhadap protokol iSCSI, FTP, NFS. Samba, NFS, TFTP, AFP, dll.

3. OpenMediaVault (OMV)


OpenMediaVault menggunakan distro Debian sebagai basis pengembangannya. Fitur-fitur yang tersedia cukup lengkap. Distro ini juga mempunyai sistem plugin yang dapat menambah kemampuan lain yang belum tersedia pada instalasi default. Sayangnya OpenMediaVault belum mendukung autentikasi LDAP dan AD secara default.

4. NAS4Free


NAS4Free dikembangkan untuk mengakomodasi keberlanjutan proyek FreeNAS versi 7 yang tidak lagi didukung oleh para pengembangnya. Protokol yang didukung cukup banyak, di antaranya Samba, NFS, iSCSI, FTP, TFTP, Rsync, Unison, AFP, HAST, CARP, hingga Bittorrent.