Tutorial Social Network

Informasi Seputar Media Sosial

Tutorial Computer

Informasi Seputar Komputer

Tutorial Youtube

Informasi Seputar Youtube

Tutorial Blogger

Informasi Seputar Blogger

Tutorial Wordpress

Informasi Seputar Wordpress

Tutorial Website

Informasi Seputar Pemrograman Website

Tutorial Windows

Informasi Seputar Sistem Operasi Windows

Tutorial Linux

Informasi Seputar Sistem Operasi Linux

Tutorial Android

Informasi Seputar Android

Saturday, 6 February 2021

Pengenalan MikroTik

Seperti yang kita tahu MikroTik merupakan perusahaan asal Latvia pecahan Uni Soviet yang bergerak di bidang produksi hardware dan software yang berkaitan dengan jaringan komputer. Pada awalnya produk Mikrotik ditujukan untuk Perusahaan Jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggan menggunakan teknologi wireless.

Jenis-jenis MikroTik
MikroTik RouterOS

MikroTik ROS

MikroTik RouterOS adalah sistem operasi yang dipasang pada sebuah komputer agar dapat menjalankan fungsi router network yang handal.

MikroTik Router Board
MikroTik RouterBoard

RouterBoard adalah router embedded yang merupakan produk dari MikroTik
Seri MikroTik RouterBoard

Kode lainnya:

U – USB
P – mendukung POE Out di beberapa interface misalnya ether2,3,4,5,dll
i – hanya mendukung satu port POE Out.
A – memori yang lebih besar atau memiliki license level tinggi.
H – CPU yang lebih besar kapasitasnya.
G – gigabit
L – ligh edition.
S – SFP port.
e – ekstensi interface PCIe card
x<N> – dimana N adalah jumlah core CPU (x2, x16, x32 dst).
R – MiniPCI or MINIPCIe slot.
Contoh RB 750:
Maka RouterBoard seri ke 7, 5 port Ethernet, tanpa wireless.
Contoh RB 931:
RouterBoard seri ke 9, 3 port Ethernet, 1 wireless.

Arsitektur MikroTik
Seperti halnya pada PC yang memiliki arsitektur x64 dan x86, namun MikroTik lebih dari itu.

MIPS (Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages) adalah jenis prosesor yang idkembangkan oleh MIPS Computer System, Inc.da MikroTik

Pada 2 jenis mipls, yaitu:
mipsle (mips – little endian)
mipsbe (mips – big endian)

Endian / endianess adalah istilah yang menggambarkan urutan-urutan byte yang disimpan dalam memori komputer, misal MikroTik disimpan dengan urutan kiTorkiM.

Fitur MikroTik
Address List : Merupakan pengelompokan IP Address yang terstruktur.
Bridge: Sesuai namanya, yakni berfungsi sebagai bridge spinning tree dan multiple bridge interface dan bisa juga untuk bridging.
Data Rate Management: Merupakan QoS yang memiliki dasar HTB yang menggunakan:

burst
RED
FIFO Queue
MIR

PCQ
SFQ
CIR
limit antar peer to peer
Asynchronous: Mempunyai dukungan untuk serial PPP dial-in atau dial-out, memiliki otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
Bonding: mengkombinasikan beberapa ethernet dalam satu pipa dengan koneksi yang sangat cepat.
DHCP: Support DHCP tiap antar muka:

DHCP Relay
Multiple network DHCP
Monitoring penghitungan: mampu menghitung traffic IP, log hingga statistik graph.

DHCP Client
Static and dynamic DHCP Leases
NTP: Network Time Protoccol yang berguna di dalam server dan client atau bisa juga melakukan sinkronisasi menggunaan sistem GPS.
Point-to-Point Tunneling procotol
Proxy: untuk cache FTP dan HTTP Proxy server, HTTPS proxy juga bisa untuk transparent proxy DNS dan HTTP, sangat support protokol SOCKS, parent proxy, static DNS
Routing: RIPv1-v2,OSPFv2, BGPv4
SDSL / Support Single Line DSL: mampu memutuskan suatu jalur koneksi dan jaringan, artinya kita berkuasa jika kita memegang setingan ini.
Simple Tunnel: Ethernet over IP
SNMP / Simple Network Management Protocol untuk read only
Firewall dan NAT: Support untuk filterisasi koneksi peer-to-peer, source NAT dan destination NAT. 

Keunggulannya adalah kemampuannya dalam memfilter berdasarkan:
  • MAC Address
  • IP Address
  • Range port
  • Protocol IP
  • Pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS
  • Hotspot: di dalamnya memiliki hotspot gateway dengan otentikasi radius, support untuk limit data, SSL, HTTPS.
IPSec: Fitur yang ada adalah:
Protokol AH dan ESP untuk IPsec
MODP Diffie Hellmann groups 1,2,5
MD5 dan algoritma SHA1 hashing
mampu meng-enkripsi menggunakan DES, 3 DES, AES-128, AES-192, AES-256
perfect forwarding secresy (PFS) MODP groups 1,2,5
M3P: Merupakan MikroTik protokol packet packer yang digunakan di dalam wireless links dan ethernet
ISDN: support untuk ISDN dial in dan dial out dengan beberapa otentikasi di bawah ini:
PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, supporting 128 bundle, Cisco HDLC, x751,x75ui, x75bui line protocol.
MNDP / MikroTik Discovery Neighbour Protocol, seperti kebanyakan memiliki dukungan untuk Cisco Discovery Protocol (CDP).
Tool: Seperti pada umumnya sebuah router biasa, di sini juga dapat test ping, trace route, bandwidth test, ping flood, telnet, SSH, packet sniffer, dynamic DNS update.
VLAN: mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless, multiple VLAN, VLAN bridging.
Lisensi MikroTik

Dalam MikroTik ada yang dikenal dengan istilah Lisensi dan setiap lisensi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, semakin tinggi levelnya semakin lengkap fiturnya.


Berdasarkan gambar di atas, pada lisensi level 0 kita hanya dapat menggunakan router MikroTik selama 24 jam. Sedangkan pada level 4 fitur hotspot active user terbatas hingga 200 user sedangkan pada level 6 bisa unlimited.


Cara cek lisensi pada MikroTik RouterBoard

Cara Membagi Partisi Harddisk Pada Windows

Membagi partisi pada tempat penyimpanan komputer kita mungkin sudah semua para pengguna komputer/laptop sudah mempartisi penyimpanannya terutama harddisk, dikarenakan dengan membagi partisi harddisk dapat mempermudah backup data pada saat tidak diinginkan dan mencegah penularan virus komputer ke tempat yang lainnya/atau partisi yang lainnya, tetapi belum semua mengerti cara membagi partisi harddisk/tempat penyimpanan.

Langkah-Langkah membagi partisi hardissk/penyimpanan pada windows :
1.Buka manage

Buka windows explore klik kanan (pada This PC) pilih manage

Bila sudah akan terbuka jendela Computer Manage klik Disk Manage

Disk yang ingin di bagi partisi, Contoh saya akan menggunakan Disk C

klik kanan pada disk yang akan di pilih, Contoh disk C yang akan saya gunakan lalu klik (Shrink volume) .

Tentukan berapakah ukuran pada partisi yang baru dengan mengisi (Enter The Amount Of Space To Shrink In Mb) sesuai dengan ke inginan anda

partisi kedua sudah di buat (yang ada tulisannya "Unallocated" adalah partisi baru) tapi masih belum bisa di gunakan.

klik kanan pada partisi yang baru anda buat, pilih "New Simple Volume"

klik next untuk melanjutkan

klik next

Pada bagian ini kita akan disuruh melebelkan partisi baru itu apakah D,E dan seterusnya, contoh saya melebelkan partisi tersebut dengan label E dan bila sudah klik next

pada tahap ini biarkan pada setingan ini File system bisa di gunakan Fat32 dan NTFS tetapi bila sudah selesai dan tidak bisa terbaca partisinya ulangi dan ganti salah satunya, Alocation Unit Size biarkan secara default, pada volume label anda dapat manamai partisi anda, bila sudah klik next

Bila sudah klik finish

Bila mengikuti tutor dengan benar, partisi yang sudah jadi dan siap di gunakan

4 Perbedaan Sistem Operasi dan BIOS Wajib Diketahui

Komputer merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan komputer, kini berbagai kegiatan bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Tak ayal, fungsi komputer saat ini bisa tergantikan oleh laptop, yang menawarkan mobilitas yang tinggi. Walaupun begitu, komputer tetap digunakan untuk beberapa keperluan yang memang tak perlu dilakukan secara mobile.

Peran komputer dan laptop tentu saja tidak akan bisa maksimal jika tidak ada dua komponen perangkat lunak utama, yaitu BIOS dan sistem operasi (OS). Kedua komponen ini merupakan “nyawa” bagi tiap komputer ataupun laptop. BIOS menjadi “nyawa” dasar, karena memiliki fungsi untuk mengecek semua komponen yang terpasang pada komputer atau laptop. Sedangkan, OS menjadi “nyawa” utama karena bisa memfasilitasi pengguna komputer atau laptop dengan komponen-komponen pendukung di dalamnya.
Tentu saja, kedua komponen ini memiliki fungsi dan perbedaan yang kentara.

Pengertian BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, adalah suatu software yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. Software ini ditulis dalam bahasa assembly dan akan dijalankan terlebih dahulu sebelum sistem operasi dijalankan. BIOS sendiri tertanam di dalam sebuah chip ROM atau Flash Memory yang berbahan dasar Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS), dimana chip ini terdapat pada motherboard.

Untuk menjaga pengaturan BIOS dan tanggal yang telah diatur tidak ter-reset (kembali ke pengaturan awal) meskipun komputer dimatikan, maka terdapat baterai yang disebut baterai CMOS.

Fungsi utama dari BIOS adalah memberikan instruksi untuk mengidentifikasi hardware yang terpasang pada sistem komputer atau laptop ketika mulai booting. Instruksi ini dikenal juga dengan istilah POST (Power On Selft Test)

Cara kerja BIOS dimulai dari proses inisialisasi. Saat proses ini dilakukan, Anda bisa melihat kapasitas memori yang tersedia, jenis harddisk beserta kapasitasnya, dan lainnya. Lalu, BIOS akan mencari, menginisialisasi, dan menampilkan informasi dari kartu grafis. Terakhir, BIOS akan mengecek perangkat lainnya dan melakukan pemeriksaan RAM, yaitu Memory Count Up Test. Setelah semua pemeriksaan berhasil dilakukan, BIOS akan mencari lokasi booting tempat sistem operasi terinstal dan segera mengalihkan proses ke sistem operasi.

Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi adalah jenis perangkat lunak (software) yang bertugas untuk melakukan manajemen (pengelolaan) perangkat keras dan juga operasi-operasi yang dilakukan oleh sistem komputer, termasuk dalam menjalankan software yang bisa digunakan untuk membantu kegiatan manusia.

Fungsi sistem operasi adalah menjadi software lapisan pertama yang berlokasi di harddisk komputer ketika komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya akan dijalankan setelah sistem operasi di komputer atau laptop berjalan dengan baik. Sistem operasi selanjutnya akan melakukan layanan dasar secara umum untuk software-software tersebut.

Layanan dasar tersebut adalah akses ke harddisk, manajemen memori (RAM), scheduling task, dan antarmuka pengguna. Sehingga setiap software tak perlu lagi melakukan tugas-tugas tersebut. Nah, bagian melakukan tugas-tugas dasar dan umum tersebut dikenal dengan nama kernel.

Perbedaan OS dan BIOS
Sekarang mari kita lihat perbedaan sistem operasi dan BIOS berdasarkan pengertian yang telah kami tuliskan sebelumnya di atas.

1. Fungsi
Fungsi sistem operasi berbeda dengan BIOS. Sistem operasi memiliki penjadwalan sistematis, yang mencakup perhitungan penggunaan memori, pemrosesan dan penyimpanan data, serta sumber daya lainnya. Untuk fungsi-fungsi perangkat keras lainnya, seperti pengelolaan data masukan dan keluaran serta alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai jembatan atau perantara antara program aplikasi dengan perangkat keras (hardware). Meskipun begitu, kode-kode program aplikasi biasanya dijalankan langsung oleh perangkat keras dan seringkali akan menghubungi sistem operasi.

Sedangkan, fungsi BIOS adalah memastikan bahwa komputer atau laptop telah memiliki semua komponen dan fungsi yang diperlukan untuk bisa memulai startup sistem operasi. Contohnya seperti penggunaan memori (RAM), mouse, keyboard, monitor, dan komponen lainnya. Jika ada kesalahan yang terdeteksi pada saat pemeriksaan, BIOS akan memerintahkan komputer atau laptop untuk memberitahu pengguna bahwa ada masalah pada sistem berupa kode. Kode tersebut biasanya disampaikan dalam bentuk kombinasi bunyi beep yang menyesuaikan dengan jenis masalah yang terjadi. Salah satunya adalah kode untuk menyatakan terdeteksinya ciri-ciri VGA rusak.

2. Komponen-komponen
Sistem operasi umumnya terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:
  • Mekanisme booting, yaitu meletakkan kernel ke dalam memori.
  • Kernel,atau inti dari sebuah sistem operasi.
  • Command Interpreter, yang bertugas untuk membaca masukan data dari pengguna.
  • Library, yang menyediakan kumpulan fungsi dasar yang dapat digunakan oleh aplikasi lain.
  • Driver, fungsinya untuk berinteraksi dengan hardware di luar sistem dan sekaligus mengontrolnya.
  • Resource Allocator, yang bertugas mengatur dan mengalokasikan resource dari perangkat.
  • Handler, yang berperan untuk mengendalikan sistem agar terhindar dari kesalahan dan penggunaan resource yang tak perlu.
Sedangkan pada BIOS, komponen-komponennya berbeda dengan sistem operasi. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Program BIOS Setup, yang memungkinkan pengguna untuk mengubah pengaturan komputer sesuai keinginan. Parameter pengaturan yang dapat diubah adalah urutan booting komputer, pengelolaan daya listrik, kinerja komputer, dan lainnya.
Driver. Eitts, driver di BIOS diperuntukan bagi hardware dasar dari sebuah laptop atau komputer, seperti video adapter, perangkat input dasar (mouse dan keyboard), prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk system operasi dasar 16-bit, yang digunakan untuk sistem operasi DOS.
Program bootstraper utama, yang memungkinkan komputer atau laptop dalam melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terinstal.

3. Tampilan Antarmuka
Tampilan antarmuka antara sistem operasi dengan BIOS sangatlah berbeda. Sistem operasi sendiri memiliki dua jenis tampilan antarmuka, yaitu CLI (Command Line Interface) atau antarmuka berbasis teks, dan GUI (Graphical User Interface) atau antarmuka berbasis gambar. Sedangkan BIOS hanya memiliki satu jenis tampilan antarmuka, yaitu CLI. Meskipun ada beberapa BIOS yang menggunakan tampilan gambar, hal tersebut bukan berarti BIOS menggunakan CLI.

Sebagai pembanding, berikut contoh tampilan antarmuka dari sistem operasi dan BIOS:
Tampilan Windows 10

Tampilan BIOS rilisan American Megatrends Incorporated (AMI)

4. Varian Produk
Perbedaan satu ini sangatlah kentara karena keduanya memiliki fungsi yang berbeda, yang pastinya akan berbeda pula varian produknya.

Jenis-jenis sistem operasi komputer yang dirilis di pasaran diantaranya:
  • Microsoft Windows, mulai dari Windows XP hingga Windows 10
  • Linux dengan berbagai distro turunannya, seperti Ubuntu, Linux Mint, Debian, SUSE, KaliLinux, dan lainnya
  • iOS
  • Android dengan berbagai versinya, mulai dari Android Gingerbread hingga Android Pie, versi terbaru Android saat ini.
Sedangkan jenis-jenis BIOS yang ada saat ini yaitu:
  • Phoenix BIOS
  • Award BIOS
  • AMI BIOS
  • Award Modular BIOS
  • Award Medallion BIOS
  • HP BIOS
  • Dan lainnya.
Selain keempat poin perbedaan yang telah kami ulas di atas, berikut ini adalah beberapa perbedaan sistem operasi dan BIOS lainnya berdasarkan karakteristiknya:
  • Karakteristik Sistem Operasi
  • Memori penyimpanan yang digunakan adalah RAM.
  • Bersifat temporer. Artinya, sistem operasi bisa dihapus dari komputer atau laptop jika diinginkan
  • Media penyimpanan data yang digunakan adalah harddisk, flashdisk, dan lainnya.
  • Sistem Operasi dapat mengatur sistem kerja hardware
  • Sistem Operasi bertindak sebagai perantara antara pengguna dengan hardware komputer
  • Karakteristik BIOS (Basic Input Output System)
  • Memori penyimpanan yang digunakan adalah ROM.
  • Bersifat permanen atau tetap. Maksudnya, BIOS akan selalu terinstal dan tidak bisa dihapus.
  • BIOS bukanlah perantara antara program aplikasi dengan pengguna.

BIOS dan Fungsinya

Ketika kita pertama kali menyalakan komputer atau laptop dan secepat mungkin menekan tombol ESC, maka kita akan masuk ke dalam sebuah pengaturan yang mungkin masih belum dipahami oleh banyak orang. Pengaturan pada saat awal muncul komputer atau laptop dinyalakan adalah BIOS.

Pengertian BIOS
Pada dasarnya, BIOS adalah sebuah singkatan dari Basic Input System. Secara harfiah, BIOS merupakan sebuah program yang dutulis dam bentuk bahasa assembly dan memiliki tugas untuk mengatur beberapa fungsi pada perangkat keras komputer.

Sistem BIOS berbeda dengan sistem operasi yang berada di dalam harddisk. Perbedaan sistem operasi dan BIOS terletak pada chip memori flash. Selain itu, BIOS ini juga terletak pada bagian chip memori flash atau pada bagian CMOS. CMOS ini merupakan sebuah baterai yang menempel pada motherboard. Fungsi CMOS adalah menjaga pengaturan tanggal dan juga pengaturan lainnya yang telah disetting oleh user agar tidak berubah pada saat komputer atau laptop dimatikan.

Fungsi BIOS
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa BIOS memiliki tugas untuk mengatur tahap awal berbagai proses awal komputer maupun laptop. selain itu, BIOS juga dapat memastikan bahwa sistem operasi benar-benar sudah dijalankan dengan baik pada memori. Beberapa fungsi BIOS lainnya adalah sebagai berikut.

Dapat menjalankan POST atau perintah Power On Self Test
Sebelum kita melakukan instal sebuah sistem operasi di dalam komputer atau laptop, kita harus mengetahui lebih dulu perangkat seperti apa yang ada di dalam komputer atau laptop yang digunakan. tentunya akan sangat membuang banyak waktu jika kita membongkar satu persatu berbagai perangkat yang ada.

Maka dari itu, dengan adanya BIOS ini, kita bisa paham spesifikasi lengkap yang terpasang di komputer atau pada laptop. Dengan begitu, kita dapat memasang sistem operasi berdasarkan spesifikasi yang ada di dalam komputer atau laptop tersebut.

Melakukan pengaturan konfigurasi dasar
Secara umum, BIOS dapat mengatur konfigurasi dasar pada perangkat lain berdasarkan fungsi perangkat masing-masing. Pengaturan ini selalu dilakukan oleh beberapa orang, khususnya oleh beberapa gamer. Fungsinya adalah dapat meningkatkan performa atau kinerja pada perangkat komputer. Istilah yang sering dipakai dalam kondisi tersebut bernama overclocking.

Overclocking sendiri merupakan sebuah tindakan untuk dapat meningkatkan clock rate pada perangkat keras. Beberapa contoh overclocking bisa dijumpai pada CPU atau pada bagian GPU. Meskipun begitu, beberapa komponen lain bisa juga dilakukan overclocking.

Dapat memberikan informasi dasar perangkat keras
Selain dapat memberikan informasi perangkat keras yang digunakan pada komputer maupun laptop, BIOS juga dapat memberikan informasi dasar tentang car-cara interaksi setiap perangkat di dalam komputer atau pada laptop. contohnya saja seperti hubungan antara drive dan juga memori sehingga dapat berfungsi dengan baik pada sistem operasi. Dengan begitu, User dapat mengetahui apakah beberapa perangkat seperti harddisk, VGA, RAM, dapat berjalan sempurna.

Komponen-komponen BIOS
Di dalam BIOS terdapat banyak komponen-komponen penggerak untuk dapat menjaga kinerja komputer atau laptop. untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya.

Progam BIOS
Pertama adalah program BIOS itu sendiri. Program ini memiliki manfaat untuk dapat mengubah konfigurasi komputer pada tipe harddisk, disk drive, kinerja komputer, manajemen daya, dan juga hal-hal lainnya sesuai dengan permintaan user. Secara umum, BIOS dapat menyembunyikan beberapa detail-detai pada perangkat. Maka dari itu, perlu keahlian khusus agar user dapat melihat detail-detail perangkat yang diinginkan.

Driver
Komponen yang kedua adalah driver. Fungsi utama Driver ini adalah untuk perangkat-perangkat keras komputer. Contohnya seperti bagian VGA. Input Device, Processor, dan berbagai perangkat lainnya pada bagian sistem operasi dasar 16bit.

Program Bootstraper
Bagian terakhir adalah program bootstraper. Program tersbut bertanggung jawab untuk proses booting pada komputer atau pada laptop. jadi, proses booting yang sering Anda lihat saat pertama kali menyalakan komputer atau laptop berasal dari perangkat ini.

Sistem Kerja BIOS
Pada saat pertama kali BIOS berjalan, maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan inisialisasi. Proses tersebut dapat membuat user melihat spesifikasi komputer atau laptop di dalamnya. Contoh mudahnya seperti jumlah memori yang digunakan, jenis memori, kapasitas harddisk yang dipakai, informasi jenis VGA yang digunakan, dan masih banyak lagi lainnya.

BIOS juga akan melakukan pengecekan terhadap perangkat lainnya apakah perangkat tersebut dapat digunakan dengan baik atau tidak. cara pengecekan melalui BIOS adalah dengan melakukan tes. Beberapa perangkat yang dites oleh BIOS adalah harddisk, RAM, VGA, dan berbagai perangkat lain yang terpasang pada komputer maupun laptop.

Setelah proses pengetesan sudah dilakukan, langkah berikutnya adalah BIOS mencari lokasi booting. Hal tersebut dilakukan untuk memasuki sistem operasi yang telah terinstal pada komputer maupun pada laptop yang digunakan.

4 Cara Membuat Tabel di Word

Tabel adalah sekumpulan kotak yang tersusun ke dalam baris dan kolom. Tabel dapat digunakan untuk mengatur jenis konten, khususnya jika pekerjaan Anda adalah mengolah teks atau data numerik agar mudah dipahami. Dengan Microsoft Word, Anda dapat menambahkan tabel kosong atau mengubah teks / konten yang ada menjadi sebuah tabel dengan cepat. Biasanya, mengubah teks menjadi tabel ini diterapkan juga pada cara membuat brosur dengan Microsoft Word, dimana konten dalam sebuah brosur harus singkat, padat, dan jelas. Anda juga bisa menyesuaikan tabel yang Anda buat menggunakan gaya dan tampilan yang berbeda-beda. Itulah salah satu fungsi software pengolah kata dari Microsoft Corp. ini yang bisa Anda manfaatkan.

Lalu, seperti apa cara membuat tabel di Word? Nah, pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan semuanya. Oh iya, pastikan Anda telah melakukan cara install Microsoft Office di komputer atau laptop Anda yahh. Jika belum, yahh install dong. Pada contoh di bawah ini, kami menggunakan Microsoft Word 2016. Jika Anda menggunakan Microsoft Word versi 2016 ke bawah (2007, 2010, atau 2013), Anda masih bisa mengikuti cara-cara di bawah ini. Tentu saja dengan sedikit penyesuaian karena bisa jadi ada beberapa tampilan pada Microsoft Word yang Anda gunakan berbeda dengan tampilan di Microsoft Word 2016. Oke, berikut ini informasinya untuk Anda:

1 1. Menambahkan tabel kosong
2 2. Mengubah teks yang ada menjadi tabel
3 e. Mengatur border pada tabel

1. Menambahkan tabel kosong
Tentu saja, Anda harus menambahkan sebuah tabel kosong pada lembar Word Anda. Cara menambahkannya cukup mudah kok, berikut ini cara-caranya:
Tempatkan kursor teks di mana Anda hendak menambahkan tabel. Kursor teks ini berbentuk garis yang berkedip di lembar Word Anda. Apakah Anda sudah menemukannya?
Lalu, pilih tab Insert pada menu bar Word 2016, kemudian klik “Table” seperti gambar di bawah ini.


Selanjutnya akan muncul menu drop-down yang berisi kotak-kotak. Nah, seret kursor mouse Anda dari kotak kiri atas untuk memilih jumlah kolom dan baris yang Anda inginkan. Sesuaikan jumlah kotak yang berwarna jingga agar sesuai dengan keinginan Anda. Contoh, jika Anda hendak membuat tabel dengan 6 kolom dan 6 baris seperti pada gambar di bawah, maka Anda menyeret kursor mouse dari kotak kiri atas ke 6 kotak dari kiri dan 6 kotak dari atas.
Untuk mengkonfirmasi jumlah kolom dan baris yang Anda kehendaki, lepaskan jari Anda dari tombol kiri mouse. Selanjutnya, tabel akan muncul dengan jumlah kolom dan baris sesuai kehendak Anda.

Untuk memasukkan teks ke dalam tabel, tempatkan kursor teks di setiap kotak, baru deh Anda bisa mulai mengetik.

Untuk berpindah dari satu kotak ke kotak sebelahnya, Anda bisa menggunakan tombol Tab atau tombol panah pada keyboard. Jika kursor teks berada di kotak terakhir, ketika Anda menekan tombol Tab, maka kursor teks akan secara otomatis membuat baris baru.

2. Mengubah teks yang ada menjadi tabel
Suatu saat, bisa saja Anda menemukan teks yang bisa diubah menjadi tabel. Seperti pada contoh di bawah ini, dimana setiap baris teks berisi bagian dari checklist, tugas-tugas dan hari dalam seminggu. Item-item dari tiap bagian dipisahkan dengan tab. Word dapat mengubah informasi ini ke dalam tabel, dengan cara menggunakan karakter tab untuk memisahkan data ke dalam kolom. Berikut ini caranya:
Pilih teks yang akan diubah menjadi tabel. Gambar di bawah ini adalah contohnya.



Buka tab Insert, kemudian klik “Table”.
Pilih “Convert Text to Table” dari menu drop-down.


Selanjutnya, akan muncul sebuah kotak dialog. Pilih salah satu opsi pada bagian “Separate text at”. Fungsi dari opsi-opsi ini adalah untuk mengatur bagaimana Word mengetahui apa yang harus dimasukkan ke dalam setiap kolom pada tabel yang hendak dibuat berdasarkan teks. Pada contoh kali ini, kita akan memisahkan data dalam teks berdasarkan tab, maka pilih “Tabs” pada bagian “Separate text at”.


Klik OK. Dan voila, kini teks Anda sudah tersaji dalam bentuk tabel.


Oh iya, Anda juga bisa kok menambahkan tabel dari file Excel ke dalam dokumen Word. Caranya gimana? Coba deh Anda simak artikel kami seputar cara merubah Excel ke Word yang pernah kami bahas di situs ini.

3. Memodifikasi tabel
Setelah Anda menerapkan cara membuat tabel di Word yang telah kami berikan di atas, kini Anda bisa mengatur tabel tersebut agar sesuai keinginan. Dengan Word, Anda juga bisa mengubah tampilan tabel yang telah ditambahkan ke dalam dokumen Anda dengan mudah. Ada beberapa pilihan modifikasi, termasuk menambahkan baris atau kolom dan mengubah gaya layout tabel. Berikut ini cara-caranya:

a. Menambahkan baris atau kolom
Arahkan kursor mouse Anda di luar tabel yang ingin Anda tambahkan baris atau kolom. Untuk Word 2016, klik tanda plus yang muncul seperti pada gambar di bawah.

Dan voila, jadilah sebuah baris atau kolom baru yang ditambahkan ke dalam tabel.


Selain dengan cara di atas, Anda juga dapat menambahkan kolom atau baris pada tabel dengan cara klik kanan tabel, lalu pilih Insert untuk melihat berbagai pilihan baris dan kolom seperti gambar di bawah. Anda bisa memilih untuk menambahkan kolom di kiri atau kanan kotak, serta menambahkan baris di atas atau bawah kotak yang Anda klik. Cara ini adalah cara satu-satunya untuk menambahkan baris atau kolom tabel pada Word 2016 ke bawah.


b. Menghapus baris atau kolom
Jika tadi Anda sudah tahu cara menambahkan kolom atau baris pada tabel, kini kami akan menunjukkan cara menghapus baris atau kolom pada tabel yang Anda tambahkan di Word. Berikut ini caranya:
Tempatkan kursor teks di baris atau kolom yang ingin Anda hapus.
Klik kanan, lalu pilih “Delete Cell”.

Lalu, sebuah kotak dialog akan muncul. Anda bisa memilih “Delete entire row” untuk menghapus satu baris atau “Delete entire column” untuk menghapus satu kolom, kemudian klik OK.

Baris atau kolom sudah dihapus.

c. Menerapkan gaya pada tabel
Fitur gaya pada layout tabel memungkinkan Anda untuk mengubah tampilan dan layout dari tabel Anda dengan singkat dan mudah. Fitur ini memiliki beberapa elemen desain, termasuk warna, border, dan font. Gimana sih cara menggunakannya?
Klik kotak mana saja di tabel Anda, lalu klik tab “Design” pada ribbon “Table Tools”.


Cari bagian “Table Styles”, lalu klik drop-down “More” untuk melihat daftar lengkap dari gaya-gaya yang tersedia.


Pilih gaya tabel yang diinginkan.


Dan jreng jreng, gaya tabel yang Anda pilih kini sudah diterapkan pada tabel yang Anda pilih.


d. Mengubah pilihan gaya tabel

Setelah Anda memilih gaya untuk tabel yang Anda buat, Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan berbagai pilihan untuk mengubah tampilan tabel tersebut. Ada enam pilihan, yaitu: Header Row, Total Row, Banded Rows, First Column, Last Column, dan Banded Columns. Berikut ini caranya:
Klik pada kotak mana saja di tabel Anda, lalu pilih tab “Design” pada menu bar.
Cari bagian “Table Style Options“, kemudian centang atau hapus centang dari opsi yang dikehendaki.


Eng ing eng, kini gaya yang diterapkan pada tabel Anda sudah dimodifikasi.


Opsi-opsi yang tersedia akan tergantung pada Tabel Style yang Anda pilih. Sehingga opsi-opsi pada bagian “Table Style Options” bisa jadi memiliki efek yang berbeda pada tabel Anda. Coba deh Anda lakukan eksperimen untuk mendapatkan tampilan tabel yang Anda inginkan.
e. Mengatur border pada tabel

Apa itu border? Sesuai dengan definisinya dalam Bahasa Indonesia, border adalah garis yang membatasi kotak-kotak pada tabel. Kotak ini berfungsi untuk menegaskan perbedaan konten pada setiap kotak di tabel. Anda ga perlu untuk melakukan cara membuat garis di Microsoft Word untuk membuat border ini, karena Microsoft Word telah menyediakan perintah khusus untuk itu. Gimana cara mengatur border pada tabel di Word? Berikut ini caranya.
Pilih kotak (atau beberapa kotak) pada tabel yang ingin ditambahkan border.

Pilih tab “Design”, lalu pada bagian “Borders”, sesuaikan Line Style, Line Weight, dan Pen Color, sesuai keinginan.


Klik panah drop-down di bawah “Borders”.
Pilih salah satu jenis border dari menu drop-down yang muncul.


Selanjutnya, Anda akan melihat border yang diterapkan pada kotak yang dipilih.

4. Memodifikasi tabel menggunakan tab Layout
Di Word, tab Layout akan muncul setiap kali Anda memilih tabel Anda. Tab ini berada pada ribbon “Table Tools”. Anda dapat menggunakan beberapa perintah pada tab ini untuk memodifikasi layout atau tata letak pada tabel Anda. Berikut ini kendali layout atau tata letak tabel pada Word:
“Rows and Columns”: Perintah ini berfungsi untuk memasukkan atau menghapus baris dan kolom tabel dengan cepat. Hal ini dapat sangat berguna jika Anda ingin menambahkan konten baru di tengah tabel Anda.

“Merge dan Split Cells”: Beberapa tabel terkadang membutuhkan tata letak yang tidak sesuai dengan layout kotak standar. Anda bisa saja hendak menggabungkan beberapa kotak yang berdekatan pada tabel menjadi satu kotak atau membagi sel menjadi dua. Gunakan perintah ini untuk melakukan hal tersebut.

“Change Cell Size”: Dengan perintah ini, Anda bisa mengatur tinggi baris atau lebar kolom pada tabel Anda sesuai keinginan secara manual. Anda juga bisa menggunakan perintah AutoFit, fitur untuk menyesuaikan lebar kolom dan tinggi baris secara otomatis berdasarkan teks yang berada di dalam kotak tabel.

“Distribute Rows/Columns”: Agar tabel Anda terlihat rapi dan terorganisir, Anda bisa jadi hendak mendistribusikan baris atau kolom yang sama. Ini akan membuat kotak-kotak pada tabel Anda memiliki ukuran yang sama. Anda dapat menerapkan perintah ini untuk seluruh kotak pada tabel atau hanya sebagian saja.

“Align Cell Text”: Dengan perintah ini, Anda dapat mengubah perataan teks di dalam tabel yang Anda buat. Anda bisa mengaturnya menjadi rata kiri atas, rata kiri tengah, rata kiri bawah, dan sebagainya.
“Change Text Direction”: Dengan perintah ini, Anda dapat mengubah arah teks dari horizontal menjadi vertikal dengan mudah.