Linux merupakan salah satu dari ketiga sistem operasi pada perangkat desktop yang populer, bersama dengan Windows dan Mac OS. Linux memiliki berbagai varian yang bisa kamu gunakan. Saking banyaknya varian Linux, kamu sebagai pengguna dapat leluasa memilih distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kamu. Hal yang membuat Linux memiliki banyak varian adalah sifatnya yang open source.
Open source inilah yang menjadikan Linux bebas untuk dikembangkan oleh berbagai komunitas bahkan personal dengan berbagai maksud dan tujuan penggunaan. Dari berbagai macam distro Linux yang ada, kamu mungkin bingung akan mencoba yang mana? Berikut ini 10 macam Linux yang bisa kamu coba sebagai alternatif memilih distro Linux yang cocok bagi kamu.
“Semua orang terbaik dalam hidup sepertinya menyukai Linux” (Steve Wozniak)
1. Ubuntu
Distro Linux pertama yang patut kamu coba adalah Ubuntu. Ubuntu merupakan salah satu distro Linux yang cukup populer dan sangat cocok bagi kamu yang baru pertama kali menggunakan Linux. Ya, seperti moto dari Ubuntu yaitu “Linux for human beings” atau dalam bahasa Indonesia “Linux untuk manusia”, maksudnya Ubuntu dikembangkan agar Linux dapat berguna bagi semua orang secara universal dalam artian untuk merubah stereotip umum bahwa Linux susah untuk digunakan oleh orang awam.
Distro Linux Ubuntu patut kamu coba, karena selain Ubuntu sangat populer, Ubuntu juga memiliki dukungan komunitas yang besar. Jadi ketika kamu mengalami kendala atau kesulitan saat menggunakan Ubuntu kamu bisa mencari solusi penanganannya dengan mudah. Sampai artikel ini ditulis Ubuntu telah dirilis sampai versi 20.04 LTS. Ketika kamu menggunakan Ubuntu kamu tidak perlu takut kehilangan dukungan, karena Ubuntu menjamin penggunanya akan mendapat pembaruan keamanan dan pemeliharaan.
2. Manjaro
Manjaro merupakan distro Linux yang berbasis dari Arch Linux. Belakangan ini kepopuleran Manjaro semakin menanjak. Bukan tanpa alasan Manjaro semakin banyak digandrungi oleh sebagian orang, selain karena Manjaro menawarkan keunggulan dari Arch Linux yang dijadikan basisnya. Manjaro juga mempunyai kemudahan seperti pemakaian yang simpel, sederhana, elegan dan tetap powerful.
Hal yang menarik dari distro Linux Manjaro ini adalah Manjaro menyediakan fitur lengkap dengan berbagai pilihan arsitektur, desktop environment, dan jenis build-nya. Dari hal tersebut Manjaro memang dikembangkan untuk berbagai kalangan pengguna, baik itu pemula, pendidikan, programmer maupun profesional. Salah satu faktor kepopuleran Manjaro adalah berkat banyaknya varian desktop environment yang bisa digunakan.
3. Linux Mint
Linux Mint merupakan salah satu distro yang tak kalah populer dari Ubuntu, distro ini pun banyak digemari oleh komunitas Linux. Linux Mint dibangun diatas basis Ubuntu, oleh karena itu Linux Mint dapat menjalankan aplikasi yang ada pada Ubuntu. Sama seperti Ubuntu, Linux Mint pun cocok bagi kamu yang baru memulai menggunakan Linux, karena selain user interface yang mudah dan sederhana Linux Mint juga memiliki efek transisi yang cukup smooth.
Distro Linux Mint memiliki berbagai varian desktop environment meliputi Cinnamon, MATE, XFCE, KDE ditambah ada varian Linux Mint yang berbasis Debian. Untuk penggunaan sehari-hari Linux Mint sangat nyaman untuk digunakan, aplikasi yang bisa digunakan pun cukup melimpah ruah berkat basisnya dari Ubuntu.
4. Kali Linux
Jika kamu tertarik untuk memulai belajar hacking dan penetrasi, maka distro Linux berikut ini boleh kamu coba. Kali Linux merupakan distro berbasis Debian yang dikembangkan oleh Offensive Security. Tujuan dari dikembangkannya Kali Linux adalah untuk memenuhi kebutuhan penetrasi dan pengujian maupun peretasan pada sistem keamanan komputer. Kali Linux juga menyediakan berbagai desktop environment seperti XFCE, KDE maupun LXDE.
Di dalam Kali Linux juga telah tersedia berbagai tools atau aplikasi yang berguna dalam melakukan ethical hacking atau penetrasi dan testing. Tools dan aplikasi yang disediakan pun selalu dalam keadaan terbaru karena menerapkan model rolling release. Komunitas dari Kali Linux pun banyak yang membuat tools atau aplikasi yang bisa kamu gunakan saat melakukan penetrasi ataupun testing keamanan.
5. Zorin OS
Apabila kamu ingin mencoba Linux dengan rasa Windows, kamu bisa mencoba menggunakan distro Linux Zorin OS. Zorin OS dikembangkan dari basis Ubuntu dengan mengedepankan tampilan antarmuka yang mirip dengan Windows. Hal ini cocok bagi kamu, jika baru memulai menggunakan Linux, karena saat migrasi dari Windows ke Linux kamu akan merasa familiar dengan tampilannya.
6. openSUSE
Distro Linux berikutnya yang bisa kamu coba adalah openSUSE. openSUSE bisa jadi pilihan kamu sebagai system administrator, pengembang ataupun pengguna desktop. openSUSE terbagi menjadi dua varian distribusi yaitu Tumbleweed dan Leap. Jika kamu ingin selalu mendapatkan pembaruan maka varian openSUSE Tumbleweed adalah pilihannya. Sedangkan jika kamu ingin mendapatkan pembaruan pada rentang periode tertentu maka openSUSE Leap bisa kamu pilih.
7. Fedora
Fedora pertama kali dirilis pada tanggal 6 November 2003 sampai dengan artikel ini ditulis Fedora telah sampai pada versi 32. Fedora dikembangkan oleh Red Hat dengan manajemen paket menggunakan RPM dan YUM. Fedora tidak terlalu memperhatikan pembaruan apabila hanya memperbaiki hal yang tidak begitu penting, para pengembang Fedora lebih mengutamakan pembaruan yang signifikan saat melakukan pembaruan.
8. Parrot OS
Sama seperti halnya distro Kali Linux, distro Parrot OS juga dikembangkan untuk tujuan penetrasi, testing maupun forensik sistem keamanan. Parrot OS juga menggunakan basis dari Debian sama seperti Kali Linux. Parrot OS dikembangkan oleh Parrot Security CIC sampai artikel ini ditulis Parrot OS telah sampai pada versi 4.9.1. Parrot OS juga menyediakan berbagai macam pilihan desktop environment mulai dari MATE, KDE, dan juga OVA.
Walaupun masih tergolong baru, distro Parrot OS tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak tools penetrasi dan testing telah dipasang secara otomatis pada distro ini. Jika kamu tertarik untuk memulai penetrasi dan testing maupun hacking distro ini bisa kamu coba sebagai alternatif pilihan Kali Linux.
9. Elementary OS
Apabila sebelumnya ada distro Zorin OS yang tampilannya mirip dengan Windows, sedangkan distro Linux satu ini tampilannya mirip dengan Mac OS. Jika kamu ingin merasakan sensasi tampilan yang elegan layaknya Mac OS, maka distro Linux Elementary OS ini bisa kamu coba. Elementary OS juga ramah bagi pengguna baru karena menggunakan basis dari Ubuntu. Sampai artikel ini ditulis Elementary OS telah sampai pada versi 5.1 Hera.
10. BlankOn
Kurang lengkap rasanya jika tidak mencantumkan distro Linux buatan Indonesia. BlankOn merupakan salah satu distro Linux racikan anak bangsa yang bisa kamu coba. BlankOn juga pernah masuk ke dalam 100 besar Linux di dunia, jadi kualitas dari BlankOn tidak bisa dianggap remeh. Apabila kamu membutuhkan Linux untuk kegiatan computing untuk pendidikan atau perkantoran distro Linux BlankOn ini bisa menjadi pilihan.