Tutorial Social Network

Informasi Seputar Media Sosial

Tutorial Computer

Informasi Seputar Komputer

Tutorial Youtube

Informasi Seputar Youtube

Tutorial Blogger

Informasi Seputar Blogger

Tutorial Wordpress

Informasi Seputar Wordpress

Tutorial Website

Informasi Seputar Pemrograman Website

Tutorial Windows

Informasi Seputar Sistem Operasi Windows

Tutorial Linux

Informasi Seputar Sistem Operasi Linux

Tutorial Android

Informasi Seputar Android

Wednesday, 7 October 2020

15+ Jenis Format Gambar Yang Umum Digunakan

Format gambar merupakan cara standar untuk mengatur dan menyimpan file digital. File ini biasanya terdiri dari data-data digital berupa warna, cahaya, ilustrasi yang pada akhirnya membentuk objek berupa gambar.
Beberapa gambar memiliki format yang cukup berbeda dari yang lainnya. Dengan kata lain, format ini bisa mengacu pada kualitas, ukuran dan logaritma.

1. Joint Photographic Experts Group [.jpeg]
JPEG atau biasanya disingkat dengan JPG merupakan kepanjangan dari Joint Photographic Experts Group. Ini merupakan ekstensi gambar yang paling umum dan paling sering ditemui di masyarakat.
Hal ini tidak mengherankan, karena JPEG merupakan salah satu format yang paling sering digunakan pemilik situs sebagai referensi konten yang ia tulis di blog.

JPEG cukup bagus sebab terdapat kompresi ‘Lossy’ didalamnya. Kompresi ini berarti kualitas gambar akan berkurang saat ukuran file dikurangi.
Anda bisa menggunakan format gambar ini untuk membuat ilustrasi, logo dan lain sebagainya. Tetapi perlu ingat, perhatikan resolusi dan ukuran file.

Sebab dua hal itu adalah elemen penting dari gambar berformat JPEG. Karena semakin tinggi ukurannya semakin bagus kualitasnya.
Untuk format JPEG ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian ini dapat dilihat apabila anda hendak menggunakan atau menyimpan gambar dari dan ke JPEG di Windows 10, diantaranya:

a. JPG [.jpg]
Kadang, JPG digunakan secara bergantian dengan JPEG. Agar lebih paham, JPG adalah ekstensi file grafik yang hilang dan secara teknis berbeda dengan JPEG tapi satu kesatuan.
JPG terdiri dari urutan segmen dimulai dari marker, dengan bit 0xFF lalu diikuti dengan jenis market yang ada didalam gambar.
Sama seperti JPEG, JPG juga cukup banyak beredar di internet karena tingkat payloadnya yang spesifik,
Karena itulah biasanya JPG banyak beredar di internet karena tingkat payloadnya yang spesifik, dan secara teknis, lebih ringan dari JPEG.

b. JPE [.jpe]
JPE adalah bagian dari format JPEG. Namun, file JPE berisikan gambar raster yang sudah terkompresi 24-bit.
Format JPE ini biasanya digunakan untuk situs web atau kamera digital, dengan nama yang sama.
Yang menarik dari format ini adalah logaritma kompresi lossy yang cukup tinggi, sehingga ada kemungkinan beberapa informasi gambar akan hilang selama proses kompresi berlangsung.

c. JFIF [.jfif]
JPEG File Interchange Format atau JFIF adalah bagian lain dari format JPEG. Kadang juga dikenal dengan nama JPEG Interchange format [JIF].
JFIF adalah format gambar standar yang menunjukan spesifikasi format atau data gambar yang dikodekan menggunakan logaritma JPEG.
Microsoft lewat Windows 10 juga sudah mendukung format ini. Sehingga anda bisa mengkonversi dari format lain atau sebaliknya.

2. Graphics Interchange Format [.gif]
GIF merupakan kepanjangan dari Graphics Interchange Format. Format ini sangat aktraktif sehingga disukai oleh banyak orang.
GIF adalah salah satu format gambar yang mendukung animasi bergerak. Meski ada beberapa gambar format ini yang subjeknya tidak bergerak.
GIF dibentuk dari 256 warna yang ada di ruang warna RGB. Dan biasanya, karena jumlah warnanya terbatas, ukuran filenya akan berkurang secara drastis.

3. Portable Network Graphics [.png]
PNG Merupakan kepanjangan dari Portable Network Graphics. Ini adalah salah satu format gambar yang paling interaktif dan juga sering ditemui di internet setelah JPEG.
Salah satu keunggulan dari format ini adalah meskipun ukurannya di kurangi, resolusi dan kualitasnya tetap bertahan.
Sehingga, secara tidak langsung, format PNG lebih baik ketimbang menggunakan JPEG. Namun sebagian besar gambar PNG memiliki resolusi yang rendah.
Salah satu alasan gambar ini sering digunakan adalah karena PNG dapat disimpan dengan latar belakang transparan. Sehingga membuat gambar lebih berkualitas dan terlihat lebih tajam.

4. Monocrom Bitmap [.bmp]
Sebenarnya, Monochrom bitmap adalah grid piksel berbentuk persegi empat. Setiap piksel diwakili dengan bit tunggal.
Dengan demikian, apabila anda hendak menggunakan format foto yang satu ini, anda menyimpan 8 piksel pada satu gambar.
Format file yang satu ini sudah didukung di Windows 10. Dan anda bisa menggunakannya untuk mengkonversi dari format lain menjadi .bmp atau sebaliknya.
Secara awam, bitmap monokrom dipahami sebagai gambar digital yang hanya menampilkan satu warna saja, biasanya sih hitam.
Kebanyakan digunakan untuk membuat grafik sederhana. Selain Bitmap Monochrom atau BMP, juga tersedia satu varian format serupa yakni DIB [.dib].

DIB adalah kepanjangan dari Device-Independent Bitmap Graphic. Kadang juga, format file ini disebut BMP secara bergantian.
Selain dua jenis file diatas yakni .bmp dan .dib, jika anda menggunakan Windows 10, ada beberapa varian format gambar .bmp yang ditampikan berbeda meski sebenarnya sama, yakni:

16 color bitmap [BMP dan DIB]
256 color bitmap
24-bit bitmap
5. High Efficincy Image File Format [.heif]

High Efficincy Image File Format atau HEIF adalah salah satu format gambar yang dulunya hanya didukung oleh sistem operasi iOS.
HEIF juga kadang dikenal dengan nama HEIC yang merupakan singkatan dari High Efficienty Image Coding [.heic].
Format ini menggunakan teknik kompresi modern, yang memungkinkan foto tersimpan dalam ukuran kecil namun kualitasnya jauh lebih tinggi ketimbang format lain, JPEG misalnya.

Kode HEIC sebenarnya disadur dari HEVC [High efficiency video compression] atau yang lazim dikenal dengan nama format H.265.
HEIC dikembangkan oleh MPEG grup dan mulai oleh Apple di produk iOS 11. Pengembang ini jugalah yang berjasa mengembangkan format AAC yang hanya ada di gambar thumbnail iTunes.

6. WeBP [.webp]
WeBP adalah salah satu format gambar mutual yang dikembangkan oleh Google untuk meningkatkan waktu tunggu atau loading situs yang sering terhambat akibat waktu download gambar format lain yang lumayan lama.
Format ini tersimpan dalam raster, yang memungkinkan file dapat dikompresi dengan mudah tapi dengan kualitas yang lebih tinggi.
Format ini juga mendukung kompresi lossy dan lossless, mirip dengan PNG. Namun hanya dapat di baca oleh browser, Chrome misalnya, dan tidak oleh perangkat lain.

7. Scalable Vector Graphics [.svg]
Scalable Vector Graphics atau yang lazim disebut SVG adalah format gambar vektor yang dibangun dari basis pemograman XML untuk membentuk gambar dua dimensi.
Format ini dapat di tata, diskalakan kembali atau untuk dirubah kembali resolusinya. Format ini juga memungkinkan seseorang melihat gambar secara terpisah, satu atau dicampur adukan dengan format lain.
Intinya, SVG mendukung perubahan dinamis, karena script yang membentuknya cukup interaktif dan unik. SVG adalah format standar untuk W3C. Yang berarti ia dapat dioperasikan dengan mudah dignakan untuk mendukung bahasa pemograman seperti JavaScript, DOM, CSS, dan HTML.

8. Encapsulated Postscript [.eps]
EPS merupakan kepanjangan dari Encapsulated Postscript. EPS adalah jenis file dengan format vector yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan grafik dengan resolusi tinggi.
Hampir sebagian besar aplikasi pengeditan gambar dapat membaca format EPS ini. Format ini merupakan tipe file universal seperti juga PDF.
Yang dapat digunakan untuk membuat desain seperti gambar vector di aplikasi manapun dan tidak terbatas pada produk Adobe saja.
File perlindungannya dapat ditrasfer ke aplikasi lain, yang mungkin belum menggunakan produk Adobe, sehingga pengguna aplikasi seperti Corel Draw atau Quark bisa menggunakannya.

9. Adobe Illustrator Document [.ai]
AI merupakan kepanjangan dari Adobe Illustrator Document. Secara pribadi, AI adalah format gambar yang paling saya sukai.
Dan mungkin juga bukan hanya saya, tetapi juga orang lain tertutama para desainer grafis. Salah satu alasannya karena format file AI dapat diandalkan untuk digunakan baik untuk tujuan postingan di internet ataupun untuk dicetak.

10. Portable Document Format [.pdf]
PDF merupakan kepanjangan dari Portable Document Format. Selain merupakan alat pengompresi dokumen, PDF juga merupakan format gambar.
PDF diciptakan oleh Adobe dengan tujuan untuk mengompresi informasi yang kaya dari sebuah dokumen dengan ekstensi apapun, di komputer manapun dan dapat digunakan oleh siapa saja.
Jika anda seorang desainer, anda dapat menyimpan logo vector anda dalam format ini. Sehingga, anda bisa melihatnya tanpa harus menggunakan aplikasi pengeditan gambar. Asalkan anda menginstal perangkat lunak Acrobat Reader yang tersedia gratis di internet.

11. Photoshop Document [.psd]
PSD merupakan kepanjangan dari Photoshop Document. Dengan kata lain, PSD adalah file yang dibuat dan disimpan dalam format Adobe Photoshop, sebuah perangkat lunak pengeditan gambar yang paling terkenal di dunia.
Dengan PSD, anda dapat mengedit, menyalin dan mengubah formatnya alias gambar dapat dengan mudah di gunakan.
Yang mungkin belum anda ketahui adalah, format gambar PSD merupakan bagian dari file raster yang sudah disebutkan diatas. Kekurangan format ini adalah hanya dapat di baca oleh Photoshop.

12. ICO [.ico]
ICO merupakan kepanjangan dari ICON yang merupakan format gambar untuk ikon di Windows. Format ini pertama kali diperkenalkan oleh Windows pada tahun 1985.
ICO Digunakan untuk menyimpan file, program dan juga folder. Format ini sebenarnya sangat mirip dengan format lain seperti .cur yang digunakan sebagai gambar kursor untuk Mouse. Salah satu perbedaan antara keduanya adalah byte identifikasi yang terletak di header.
Saya sendiri sering menggunakan format yang serupa untuk mengganti icon folder di Windows. Sehingga tampilannya lebih bagus dan lebih menarik.

13. Tagged Image File format [.tiff]
TIFF Merupakan kepanjangan dari Tagged Image File format. TIF merupakan file raster berukuran besar yang bisa mempertahankan kualitas dan resolusi meskipun sudah digunakan berulang-ulang.
Jenis file ini dikenal karena kemampuan kompresinya yang baik. Dengan kata lain, meskipun anda sudah melakukan kompresi, data asli tetap dipertahankan terlepas dari seberapa sering anda menyalin, menyimpan atau mengompresnya.
Jenis file ini sebenarnya sangat tidak disarankan penggunaannya di situs web. Meksipun kualitasnya tetap baik setelah di manipulasi, namun waktu loading situs web akan berubah drastis setelah anda menggunakannya.
File TIF biasanya digunakan sebelum foto tersebut di cetak. Agar hasilnya tetap bersih dan tajam.

14. RAW [.raw]
RAW Merupakan kepanjangan dari RAW Images Format. RAW berarti mentah, yang menunjukan format awal sebuah gambar pasca-processing.
Misalnya, saat anda mengambil foto dengan kamera anda, foto tersebut akan tersimpan sebagai gambar mentah dengan format RAW.
Namun saat anda memindahkan foto tersebut ke Laptop atau media lain, secara otomatis formatnya akan berubah dan biasanya akan berubah dalam format JPEG atau format lain sesuai dengan jenis kamera yang digunakan.

Salah satu keunggulan menggunakan format ini adalah karena format RAW dapat membuat gambar lebih detail dengan visual yang menarik.
Karena merupakan format gambar mentah, ada juga beberapa bagian format gambar mentah seperti RAW, antara lain :

a. CR2
Ini merupakan ekstensi gambar yang merupakan singkatan dari Canon RAW 2 yang dibuat oleh salah satu perusahan pembuat kamera yakni Cannon.
CR2 sebenarnya merupakan file jenis gambar TIF namun dalam bentuk gambar mentah. Ini bertujuan untuk menjaga kualitas foto yang diambil.

b. CRW
Ini adalah ekstensi gambar yang juga dibuat oleh Cannon. Bedanya, ini adalah versi sebelumnya dari CR2.

c. NEF
NEF merupakan ekstensi gambar yang merupakan singkatan dari Nikon Electric Format dan merupakan jenis file Raw yang dibuat oleh Nikon.
Dengan format NEF, memungkinkan gambar untuk di edit secara ekstensif tanpa mengubah jenis file, asalkan pengeditan berlangsung menggunakan perangat Nikon atau plugin Nikon yang tersedia di Photoshop.

d. PEF
PEF merupakan salah satu ekstensi gambar mentah yang merupakan singkatan dari Pentax Electronic Format. Ini merupakan salah satu ekstensi gambar jenis RAW yang dibuat oleh Pentax Digital Cameras.

15. Adobe Indisign Document [.indd]
INDD Merupakan kepanjangan dari Adobe Indisign Document. Ini adalah format file yang hanya dapat dibuat dan disimpan untuk digunakan di Adobe Indisign saja.
Software ini umumnya digunakan untuk membuat publikasi yang banyak dan biasanya digunakan oleh di percetakan majalah atau koran.
File dari Adobe Photoshop dan illustrator dapat digabungkan ke Indisgn untuk membuat karya yang lebih kaya konten.

Sumber:
niagahoster.co.id

Jenis Container Format File Video Terpopuler

Video merupakan gabungan dari rekaman gambar-gambar yang dibaca berurutan dalam suatu waktu pada kecepatan tertentu.Video juga merupakan hasil dari teknologi dimana teknologi tersebut mampu menangkap atau merekam, kemudian memproses dan mentransmisikan serta menata ulang gambar yang bergerak.
Pada saat Anda mulai merekam video dan menyimpannya, format video yang dihasilkan tentu saja dapat berbeda sesuai pada perangkat rekaman yang Anda gunakan.

1. MP4
MP4 adalah standar format video yang saat ini sangat populer. Format ini dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group (MPEG) yang merupakan organisasi internasional pengembang standar video dan audio. MP4 versi pertama rilis tahun 2001 yang kemudian disempurnakan pada versi kedua di tahun 2003. Kelebihan MP4 terletak pada kemudahan akses di perangkat mana saja. Hampir semua perangkat mendukung format ini seperti komputer, smartphone hingga internet. MP4 merupakan sebuah inovasi yang didasari dari format mov yang penggunaanya terbatas di perangkat tertentu. MP4 memiliki sifat “lossy” yang artinya data yang kurang penting dalam video akan hilang, Hal ini tentu membuat MP4 memiliki ukuran yang lebih minim meskipun jika diukur dari ukuran file MP4 bukanlah format yang terbaik ini tergantung dari CODEC yang digunakan. Meski begitu, MP4 sangat cukup untuk penggunaan video sehari hari.

2. MOV
MOV adalah format video Quicktime yang sudah tua (sejak 1998) dan masih digunakan sampai saat ini. MOV diciptakan oleh perusahaan Apple. MOV sering digunakan dalam industri professional khususnya bagi mereka yang menggunakan perangkat Apple. Bagi perangkat non Apple mungkin akan kesulitan dan harus menginstall CODEC tambahan agar dapat membukanya. Ukuran file MP4 akan sedikit lebih besar dibanding MP4, meski begitu kualitas format MOV cukup baik.

3. AVI
Audio Video Interleave adalah format video yang dibuat oleh Microsoft dan tidak kalah tua dengan MOV. Bahkan, Avi diperkenalkan sejak tahun 1992 bersamaan rilisnya Windows 3.1. Meskipun memiliki kompresi namun AVI cenderung memiliki ukuran file yang sangat besar. File ini biasanya digunakan menjadi format standar rekaman video dan masih digunakan hingga sekarang. AVI memiliki kelebihan dalam opsi variasi CODEC yang beragam.

4. WMV
Windows Media Video adalah format video lain dari Microsoft yang lebih baru dan merupakan bagian framework dari Microsoft Windows Media Player. WMV merupakan pengembangan dari Advanced System Format. WMV pertama hadir tahun 1999 yang sebetulnya didesain untuk keperluan streaming di internet dan berbentuk terkompresi. WMV mendukung beragam CODEC.

5. MKV
Matroska adalah format video terbuka yang dapat menampung jumlah audio, video, gambar dan subtittle yang tidak terbatas dalam satu file. MKV didesain mirip MP4 ataupun AVI yang diterbitkan tahun 2002. MKV memiliki performa yang lebih baik. MKV juga cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil yang dibantu dengan CODEC yang didukung. MKV merupakan format modern dan banyak digemari oleh pengguna internet khususnya bagi penonton Anime karena memiliki kualitas yang lebih baik.

6. FLV
Flash video merupakan format video digital yang digunakan untuk keperluan internet. FLV diciptakan tahun 2000 awal oleh Macromedia sebelum diakuisisi oleh Adobe. Penggunaan FLV memerlukan Adobe Flash Player untuk berjalan. FLV memiliki ukuran yang efisien dan sangat cocok untuk penggunaan streaming. FLV dulu digunakan di platform seperti Youtube. Namun saat ini penggunaan FLV cenderung menurun seiring flash mulai ditinggalkan dan digantikan oleh HTML5.

7. WEBM
WebM merupakan format audio visual baru yang diperuntukkan untuk keperluan web berbasis HTML5. WebM pertama kali rilis tahun 2010 yang terus dikembangkan hingga terakhir pada 2017. WebM dikembangkan oleh On2, Xiph, dan Matroska yang kemudian Google membantu sponsor untuk pengembangan format ini. Sama hal nya dengan MKV, WebM merupakan format video terbuka karena sebetulnya struktur file ini merupakan dasar dari format MKV. WebM memanfaatkan video CODEC untuk keperluan stream yakni VP8 dam VP9 video codecs sedangkan audionya menggunakan Vorbis dan Opus audio codec sehingga file ini memiliki ukuran yang efisien.

8. 3GP
3gp merupakan file video yang diperuntukkan untuk pengguna handphone. File ini dikembangkan oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP) yang merupakan organisasi pengembang protokol untuk telepon. 3GP hadir saat kemampuan handphone dulu masih sangat terbatas. 3GP dihadirkan untuk menyederhanakan video dan membuat ukuran yang minim dan sesuai dengan kemampuan hp pada waktu dulu. 3GP memiliki ukuran yang sangat kecil dan kemampuan yang terbatas dan resolusi yang rendah. Saat ini format ini sudah ditinggalkan.

Sumber:
niagahoster.co.id

7 Framework Javascript yang Paling Banyak Digunakan

JavaScript (sering disingkat JS) adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan berjalan pada sisi client. Bersamaan dengan HTML dan CSS, JavaScript adalah salah satu dari tiga teknologi inti dari rekayasa konten World Wide Web.
Javascript digunakan untuk membuat halaman web dinamis yang interaktif dan menyediakan program online. Mayoritas situs web menggunakannya dan semua browser web modern mendukungnya tanpa perlu menginstall plug-in.

JavaScript sering disingkat JS, adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan berjalan pada sisi client. Bersamaan dengan HTML dan CSS, JavaScript adalah salah satu dari tiga teknologi inti dari rekayasa konten World Wide Web. Javascript digunakan untuk membuat halaman web dinamis yang interaktif dan menyediakan program online, termasuk game. Mayoritas situs web menggunakannya, dan semua browser web modern mendukungnya tanpa perlu menginstall plug-in.

Framework JavaScript adalah framework aplikasi yang ditulis dalam JavaScript. Ini berbeda dari library JavaScript dalam aliran kontrolnya: library menawarkan fungsi untuk dipanggil oleh kode induknya, sedangkan framework mendefinisikan seluruh desain aplikasi. Beberapa framework JavaScript mengikuti paradigma model-view – controller yang dirancang untuk memisahkan aplikasi web ke dalam unit ortogonal untuk meningkatkan kualitas dan pemeliharaan kode.

AngularJS
AngularJS adalah framework JavaScript dengan pola MVC di sisi klien untuk mengembangkan aplikasi web yang dinamis. AngularJS awalnya dimulai sebagai proyek di Google tetapi sekarang merupakan framework yang open source. AngularJS sepenuhnya didasarkan pada HTML dan JavaScript, jadi tidak perlu mempelajari sintaks atau bahasa lain. AngularJS mengubah HTML statis menjadi HTML dinamis. Hal ini memperluas kemampuan HTML dengan menambahkan atribut dan komponen bawaan dan juga menyediakan kemampuan untuk membuat atribut khusus menggunakan JavaScript sederhana

ReactJS
React adalah library front-end yang dikembangkan oleh Facebook. Framework digunakan untuk menangani tampilan untuk web dan aplikasi seluler. ReactJS memungkinkan kita untuk membuat komponen UI yang dapat digunakan kembali. Saat ini salah satu framework JavaScript paling populer dan memiliki fondasi yang kuat dan komunitas besar di belakangnya.

Meteor.js
Meteor, atau MeteorJS, adalah framework JavaScript isomorfik yang gratis dan open source, ditulis menggunakan Node.js. Meteor memungkinkan pembuatan prototipe yang cepat dan menghasilkan kode lintas platform (Android, iOS, Web). Meteor terintegrasi dengan MongoDB dan menggunakan Distributed Data Protocol dan mempublikasikan pola untuk secara otomatis menyebarkan perubahan data ke klien tanpa mengharuskan pengembang untuk menulis kode sinkronisasi. Pada klien, Meteor dapat digunakan dengan mesin template Blaze sendiri, serta dengan framework Angular atau React.

Node.js
Node.js adalah run-time environment JavaScript yang bersifat open-source, lintas-platform dan mengeksekusi kode JavaScript pada sisi server. Secara historis, JavaScript digunakan terutama untuk kode pada sisi klien, di mana kode yang ditulis dalam JavaScript disematkan dalam HTML laman web dan menjalankan sisi klien dengan mesin JavaScript di peramban web pengguna. Node.js memungkinkan pengembang menggunakan JavaScript untuk menjalankan kode pada sisi server untuk membuat konten halaman web dinamis sebelum halaman dikirim ke browser web pengguna. Akibatnya, Node.js mewakili paradigma “JavaScript di mana-mana”.

EmberJS
Ember.js adalah framework web JavaScript yang bersifat open source, framework ini berdasarkan pada pola model – view – view – model (MVVM). Hal ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi web satu halaman yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kombinasi Ember.js dan Rails memberi Anda lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas untuk membuat kode aplikasi web yang lebih kaya dan lebih interaktif.

Mithril.js
Mithril.js adalah framework JavaScript dengan pola MVC klasik yang berukuran kecil (7kb) dan cepat. Mithril mendorong arsitektur yang mirip dengan Angular.js, dan menggunakan DOM virtual seperti React.js, sambil menghindari kebutuhan akan library seperti jQuery. Ukuran kecil Mithril dan API membuatnya ideal untuk widget JavaScript dan antarmuka pengguna yang memiliki persyaratan kinerja tinggi.

Vue.js
Vue.js adalah framework JavaScript progresif yang bersifat open-source untuk membangun antarmuka pengguna. Integrasi ke dalam proyek-proyek yang menggunakan library JavaScript lainnya dibuat mudah dengan Vue karena dirancang untuk diadopsi secara bertahap. Vue juga dapat berfungsi sebagai framework aplikasi web yang mampu menjalankan aplikasi satu halaman yang canggih.

Sumber:
niagahoster.co.id

10 Rekomendasi CSS Framework Terbaik untuk Developer

CSS framework adalah kerangka kerja yang fungsinya untuk memudahkan Anda ketika mendesain website atau aplikasi, tepatnya di bagian layout dan tema.
CSS framework berisi kumpulan kode CSS yang sudah siap pakai. Anda tak perlu repot untuk membuat struktur dasar desain dari nol. Sebab, CSS framework menyediakan berbagai macam elemen desain. Mulai dari sistem grid, pola user interface (UI) yang interaktif, aneka tipografi untuk website, tombol, ikon, dan lain-lain.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengcopy-paste setiap elemen yang tersedia dan menyesuaikannya ke desain website atau aplikasi yang Anda buat. Sisanya, Anda tinggal mengembangkan kerangka yang ada sampai menjadi desain akhir yang diinginkan. Dengan begitu, segala proses pembuatan front-end jadi bisa berjalan efektif dan lebih cepat.

Terkadang, beberapa developer memutuskan untuk tidak memakai bantuan framework karena kesulitan menemukan standar fitur desain yang pas. Padahal, ada banyak macam pilihan CSS framework yang masih bisa dicoba.

1. Bootstrap
Bootstrap pertama kali diciptakan oleh salah satu desainer dan developer Twitter di tahun 2011. Hingga saat ini, framework ini masih jadi yang paling populer daripada framework lainnya. Banyak developer yang menggunakan Bootstrap karena menawarkan banyak fungsi dan elemen desain yang responsif.
Bootstrap juga menjadi framework pertama yang meluncurkan filosofi “Mobile-First”. Filosofi ini muncul mengingat tingginya jumlah pengguna mobile. Apapun jenis elemen yang dipilih, hasilnya akan otomatis menyesuaikan ukuran layar handphone.
Apalagi di tahun 2018, Bootstrap telah mengupgrade versi ke empat (4.0) mereka dengan segudang tambahan fitur. Mulai dari skema warna baru, kelas, sistem grid, layout modern dan sebagainya. Untuk inspirasi, Bootstrap juga menampilkan jejeran contoh desain dari aneka aplikasi dan website.
Intinya dengan framework ini, Anda bisa dengan mudah mendesain aplikasi atau website yang menarik. 

Fitur unggulan:
Desain responsif. Menawarkan sistem grid yang powerful untuk desain responsif, cepat, dan mudah. 
Kaya akan fitur. Memiliki banyak fitur untuk kebutuhan front-end. Mulai dari layout, website template, tema, panel admin, dan banyak koleksi komponen user interface (UI). Ada juga aneka model desain untuk tombol, formulir, kartu, notifikasi yang semuanya bisa menghemat waktu tim desainer Anda.
Cocok untuk pemula. Bootstrap sudah memfasilitasi Anda dengan banyak tutorial dan guideline yang mudah diikuti.
Memiliki komunitas developer yang besar. Karena diciptakan oleh salah satu developer Twitter dan bersifat open-source, Bootstrap memiliki komunitas developer yang luas.
Didukung dengan LESS dan SASS. Bootstrap menjadi salah satu framework CSS yang mendukung LESS dan SASS. Keduanya merupakan bahasa pra-prosesor yang memudahkan Anda untuk menulis kode CSS dengan rapi dan terstruktur.
Flexbox. Model layout yang berguna untuk mengatur elemen suatu website atau aplikasi. Bertujuan agar Anda bisa mengatur panjang, lebar, dan posisi setiap elemen supaya tidak berhimpit satu dengan yang lainnya.

2. Foundation
Foundation merupakan CSS framework pilihan kedua developer setelah Bootstrap. Hadir sejak 2011 dibawah lisensi MIT (Massachusetts Institute of Technology), Foundation merupakan framework dengan sistem open-source berbasis SASS. 
Framework ini menawarkan berbagai elemen yang modern, fleksibel dan mudah untuk dikustomisasi. Untuk menghemat waktu pengerjaan, Foundation juga memfasilitasi Anda dengan berbagai template siap pakai melalui desain-desainnya yang berkelas. 
Bahkan, beberapa perusahaan ternama seperti Adobe, eBay, EA, Amazon, dan Mozilla pun juga menggunakan Foundation untuk di beberapa produk mereka.

Fitur unggulan:
Desain yang responsif. Foundation menganut sistem yang memudahkan Anda untuk memiliki desain front-end yang responsif. Baik untuk website, aplikasi, dan email dengan optimasi yang maksimal di berbagai perangkat.
Framework email yang mumpuni. Foundation menawarkan framework untuk pembuatan email secara sederhana dengan tampilan yang berkelas.
Unlimited support dan update. Foundation selalu memberikan bantuan secara penuh bila Anda mengalami kesulitan. Itulah sebabnya, Zurb — perusahaan di balik Foundation — sering mengadakan online seminar secara gratis. Anda bisa memperoleh aneka tips tentang membangun website atau aplikasi yang berkualitas.
Mudah untuk kustomisasi. Foundation tidak membatasi Anda untuk menciptakan fitur atau elemen tambahan pada komponen UI. Sehingga Anda dapat mengcustom-nya sebebas mungkin. 

3. Bulma
Bisa dibilang, Bulma termasuk CSS framework pendatang baru, tetapi namanya sudah cukup banyak dikenal oleh kalangan developer. Daya tariknya ada pada penggunaannya yang mudah, responsif, bersifat open-source, dan bekerja secara optimal di segala perangkat.
Bulma hanya menggunakan komponen berbasis CSS (tanpa JavaScript). Namun tetap tidak menjadikan fiturnya kalah saing dengan framework lain. Buktinya saja saat ini Bulma sudah digunakan oleh 200+ ribu pengembang dengan 30 ribu rating star di GitHub.

Fitur unggulan:
CSS class yang mudah terbaca. Bulma memfasilitasi Anda dengan CSS class yang mudah terbaca dan komponen yang siap pakai dengan interface yang mobile-friendly. Sistemnya juga sangat powerful untuk menciptakan desain yang kompleks, namun dengan pengembangan yang tidak rumit.
Murni CSS tanpa JavaScript. Bulma diciptakan murni dengan CSS. Artinya, ketika Anda menggunakan framework ini, Anda hanya perlu satu file .css tanpa memerlukan file .js. Meski begitu, Bulma tidak membatasi Anda untuk membuat komponen kustom melalui modifier classes yang mudah. 
Komunitas yang besar. Tak perlu cemas bila Anda adalah seorang pemula. Sebab, Bulma memiliki komunitas yang cukup besar sehingga Anda bisa menjangkau pengembang lainnya bila membutuhkan bantuan. 
Berbasis flexbox. Sistem layouting untuk mengatur elemen box secara fleksibel.
Didukung dengan SASS. Untuk mempermudah pengkodean dengan CSS.

4. Semantic UI
Ada lagi Semantic UI, salah satu framework CSS yang fokus kepada penggunaan human-friendly HTML. Human-friendly HTML memudahkan developer pemula membangun desain front-end kekinian.
Selain itu, framework ini juga kaya akan fitur dan elemen desain yang responsif. Ada 3000+ variabel tema dan 50.000+ komponen User Interface (UI) yang secara leluasa bisa Anda pakai dan kembangkan. 
Bila Anda membutuhkan referensi soal desain website atau aplikasi yang atraktif, Semantic UI sudah menyediakan berbagai contoh dengan dokumentasi yang detail.
Meskipun framework ini tidak menawarkan banyak training atau courses, tetapi itu bukan masalah. Sebab, Semantic UI selalu menjaminkan Anda untuk bisa beradaptasi secara cepat dengan pemakaian setiap komponen

Fitur unggulan:
Penulisan class yang mudah. Karena menganut human-friendly HTML, Anda bisa mengembangkan penulisan dan mengingat setiap class secara mudah.
Kaya akan variabel tema dan komponen UI. Semantic UI mempunyai ribuan pilihan variabel tema dan komponen UI yang responsif. Bahkan, secara default elemen mereka sudah terlihat sangat apik dibanding milik Bootstrap. 
Kode JavaScript yang intuitif. Kode sangat mudah dipahami sehingga tidak terlalu sulit untuk dikembangkan.

5. UIKit
Anda menginginkan desain yang serba minimalis? Namun tetap membuatnya terlihat berkelas? UIKit bisa menjadi pilihan yang tepat.
UIKit hadir sebagai framework CSS yang ringan dalam pengembangannya. Meski begitu, UIKit memiliki elemen maupun fitur yang tak kalah saing dengan framework unggul lain.
UIKit populer dengan deretan desainnya yang simpel, minimalis dan elegan. Anda bisa membuat interface dengan set ikon SVG, komponen yang lengkap, style yang modern, dan mudah dikustomisasi. 
Bila menginginkan desain front-end yang lebih kompleks, UIKit menyediakan layout berbasis flexbox. Ini membuat hasil keseluruhan desain Anda akan nampak rapi meski hanya menggunakan HTML biasa.

Fitur unggulan:
Minimalis. UIKit membantu para developer agar mendapatkan desain front-end yang modern dan bersih.
Komponen yang lengkap. UIKit menawarkan komponen pre-built mulai dari Accordion, Alert, Drop, Iconnav, animations, Padding, dan lain-lain. Masing-masingnya akan menampilkan fungsi setiap komponen secara detail.
Kustomisasi ikon. Anda bisa bebas mengotak-atik setiap ikon sesuai kebutuhan.
Dukungan LESS dan SASS. Proses pengembangan CSS akan lebih mudah dan terstruktur.
Bekerja optimal di segala browser. Apapun browser yang digunakan, aplikasi atau website Anda akan tetap berjalan dengan maksimal.

6. Materialize CSS
Framework CSS terbaik berikutnya adalah Materialize CSS. Framework kenamaan ini dirancang oleh perusahaan teknologi raksasa yaitu Google. Kebanyakan, para pengembang menggunakan Materialize CSS untuk mendesain website atau aplikasi Android. Ini berkat perpaduannya CSS-nya yang cerdas dengan desain yang estetika.
Lebih dari itu, framework ini juga menyediakan komponen JavaScript, HTML, dan CSS. Ini pula yang menjadikannya mampu bekerja secara responsif dan minim isu saat melakukan pengujian kompatibilitas pada browser.
Tak perlu lagi pikir panjang bila Anda mendambakan sebuah desain UI yang berkelas. Tinggal gunakan saja Framework Materialize CSS, Anda akan segera mendapatkan elemen dan fitur berkualitas dengan desain yang anti mainstream.

Fitur unggul:
Banyak fitur built-in. Framework ini menawarkan ragam fitur bawaan yang dinamis, mudah digunakan, modern, flow text, parallax element, dan masih banyak lagi. 
Meminimalisir waktu coding. Saking banyaknya fitur unggul yang dibawakan oleh Materizalie, waktu coding Anda bisa jauh lebih singkat.
Banyak plugin unggul. Materialize juga menawarkan banyak pilihan plugins untuk mengembangkan UI pada website atau aplikasi Anda. 
Panduan yang lengkap. Materialize CSS sudah menyediakan dokumentasi dan guidelines lengkap agar Anda lebih menguasai segala hal yang berkaitan dengan UI pada front-end.
Kompatibel dan responsif di segala browser dan perangkat.

7. Milligram
Milligram adalah salah satu framework CSS ringan yang dapat membantu Anda mendesain website atau aplikasi yang cepat dan bersih. Beratnya hanya mencapai 2KB (gzip).
Meskipun ukurannya kecil, Milligram hadir dengan seperangkat alat pengembangan yang lengkap. Anda juga dapat menggunakan semua fitur yang ditawarkan dengan spesifikasi CSS3. Ini dapat mendukung struktur desain front-end menjadi teratur dan seragam satu sama lainnya.
Intinya, bila Anda ingin framework dengan pengembangan yang mudah dan ringan, Milligram adalah solusinya.

Fitur unggul:
Flexbox grid. Penataan antar elemen bisa lebih rapi dan sejajar.
Bekerja secara responsif dan kompatibel untuk segala perangkat dan browser.
Memiliki banyak variabel tema yang minimalis.

8. PureCSS
PureCSS menampilkan rangkaian modul CSS yang ideal untuk berbagai jenis proyek Anda. Meskipun kapasitasnya kecil, yakni berkisar 3.7 KB, kinerjanya masih sangat responsif. Hasilnya, Anda dapat dengan mudah membuat website atau aplikasi yang cepat dan estetis. 
Sekedar informasi, framework ini dibuat oleh Yahoo di tahun 2104. Anda bisa menikmati banyak fitur menonjol serta komponen built-in yang mudah untuk dikembangkan. Sehingga bila Anda yang masih pemula, Pure bisa menjadi tempat yang tepat untuk Anda mendalami framework CSS. 

Fitur unggulan:
Dibangun dengan normalize.css. Menjadikan penataan layout dan styling elemen HTML tidak ribet.
Pengembangan yang mudah. 
Responsif di segala perangkat dan browser.

9. Skeleton
CSS framework kesembilan ini memang berbeda dari kebanyakan framework lainnya. Skeleton merupakan framework CSS yang hanya memiliki 400 baris jenis kode. 
Meskipun jumlahnya begitu sedikit, Anda bisa menciptakan desain kompleks dengan hasil yang responsif di segala perangkat. Anda bisa menemukan berbagai elemen yang juga ditemukan pada framework CSS pada umumnya. Misalnya, grid, tipografi, tombol, formulir, list, tabel, dan sebagainya. 
Itulah sebabnya, Skeleton lebih sering digunakan developer saat mengerjakan proyek kecil dengan hasil maksimal. Skeleton juga bisa jadi pilihan bagi pemula yang ingin mempelajari framework CSS.

Fitur unggulan:
Menyediakan 400 baris jenis kode dengan elemen lengkap.
Optimal di segala perangkat.

10. Tailwind
Tailwind menjadi framework CSS yang bisa Anda andalkan untuk menciptakan UI yang cepat dan praktis. CSS libraries milik Tailwind sangat mudah dikustomisasi. Jadi, Anda bisa leluasa menciptakan desain seunik mungkin.

Fitur unggulan:
Mudah untuk kustomisasi. Tailwind ditulis dengan PostCSS dan dikonfigurasi dengan JavaScript. Ini akan memberikan Anda fleksibilitas pada kustomisasi desain UI. Mulai dari dari penetapan warna, ukuran pembatas, ukuran font, breakpoints, dan elemen lainnya.
Utility classes. Tailwind lebih fokus pada penggunaan classes yang memungkinkan Anda membangun front-end yang tidak pasaran. 
Fleksibel Flexbox. Fleksibilitas untuk mengatur setiap layout dan elemen yang sejajar dan tertata.
Menghasilkan desain yang responsif di berbagai gawai apapun.

3+ Kelebihan Menggunakan CSS Framework
Secara garis besar, Anda pasti sudah menangkap apa kelebihan utama dari pemakaian framework CSS. Namun supaya Anda semakin yakin untuk menentukan apakah framework CSS benar-benar dibutuhkan atau tidak, kami akan memberitahu Anda apa saja kelebihan dan kekurangannya.

Di bawah ini kami akan menjelaskan dulu dari sisi kelebihan penggunaan CSS framework, yaitu:
1. Mudah bagi Pemula
Framework CSS menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang masih pemula. Cukup dengan menguasai basic HTML dan CSS saja, Anda sudah bisa menciptakan front-end yang baik dengan bantuan framework.
Selain tersedia banyak fitur pendukung, setiap framework juga memiliki panduan dan dokumentasi yang detail. Jadi, Anda bisa tinggal mengikutinya dan membuat desain sesuai keinginan.

2. Elemen yang Siap Pakai
Salah satu tantangan bagi pengembang front-end adalah menyatukan setiap elemen UI. Mulai dari tombol, navigasi, tipografi dan sebagainya. Ini dilakukan agar elemen UI bisa berfungsi maksimal dan tidak menyulitkan pengguna Anda. 
Tentu saja, hal tersebut akan menguras banyak waktu kalau Anda membuat semuanya dari nol. Namun dengan framework CSS, proses tersebut bisa terselesaikan lebih singkat. 

Di dalam masing-masing framework sudah tersedia berbagai style elemen yang siap pakai. Sisanya, Anda tinggal fokus pada sisi ‘kreatif’ dari proyek Anda. Misalnya memikirkan tatanan layout, grid, dan sebagainya.

3. Memiliki Sistem Grid
Grid merupakan struktur yang berbentuk garis horizontal, garis vertikal, atau garis diagonal. Garis-garis tersebut membentuk kolom-kolom dengan jarak dan lebar yang sama. Grid berfungsi untuk memudahkan Anda mengatur setiap elemen UI pada layout agar rapi dan terstruktur. 

4. Menghasilkan Performa yang Stabil
Hampir setiap CSS framework bersifat open-source, sehingga siapa pun dapat terlibat dalam pengembangan framework itu sendiri. Meski begitu, tiap CSS framework juga memiliki komunitas yang sangat kuat.
Ini menjadi kabar baik buat Anda. Karena selain bisa menggunakan framework CSS dengan gratis, Anda bisa memastikan setiap kode yang dirancang akan minim dari isu seperti kode yang typo atau error.
Dengan begitu, kualitas performa website dan aplikasi Anda pun bisa terjamin stabil dan bekerja secara responsif. 

3 Kekurangan Framework CSS
Setelah Anda mengenal berbagai keunggulan dari penggunaan CSS framework, berikutnya kami akan jelaskan apa saja kekurangannya.

1. Sulit untuk Mengembangkan Desain Sendiri
Setiap framework CSS mempunyai standar kode atau sistem grid tertentu. Hal ini mengakibatkan beberapa framework membatasi Anda merancang desain sesuai keinginan. Misalnya seperti, mengubah ukuran layout, lebar grid, model tombol, dan lain-lain. 
Selain itu, Anda akan cenderung stuck dengan model framework yang itu-itu saja. Anda tidak bisa melakukan perubahan secara cepat di beberapa kodenya.
Kalau pun Anda ingin melakukan banyak modifikasi, waktu yang akan Anda habiskan pun tidak sedikit. Apalagi kalau proyek Anda memerlukan parameter atau standar desain yang harus unik atau tidak konvensional.

2. Banyak Kode yang Tidak Penting
Demi memenuhi kebutuhan para pengguna, masing-masing framework pun menyiapkan banyak pilihan variabel, fitur, dan elemen. Akan tetapi, terkadang banyak pula struktur kode atau script yang tidak dibutuhkan.
Kalau Anda sudah cukup ahli, mungkin Anda bisa mudah menghapus baris kode yang tidak perlu. Akan tetapi, jika Anda masih belajar, ini akan merepotkan. Mungkin saja Anda menghapus kode yang tidak tepat.
Alih-alih menghasilkan performa yang optimal, yang ada front-end Anda malah jadi berantakan. 

3. Struktur Desain yang Mainstream
Kalau Anda ingin struktur desain front-end Anda lain daripada yang lain, kemungkinan besar Anda akan kesulitan menemukan framework yang tepat. 
Sesuai yang kami jelaskan sebelumnya, setiap framework telah dirancang dengan style dan kode tertentu. Jika Anda ingin melakukan perubahan banyak kode, waktu yang diperlukan akan tidak sedikit. 
Jadi resikonya saat Anda menggunakan framework, kemungkinan besar akan ada pengguna lain yang memiliki tampilan serupa dengan website atau aplikasi Anda. Kecuali jika Anda seorang expert, mungkin akan lebih mudah jika ingin melakukan banyak modifikasi kode.

3+ Tips Menentukan Framework CSS yang Tepat
Berikut adalah beberapa tips yang membantu Anda dalam menentukan framework yang tepat: 
1. Sesuaikan dengan Konsep Desain Website atau Aplikasi
Anda harus kenali dulu website atau aplikasi seperti apa yang akan Anda buat. Apakah Anda menginginkan konsep desain yang kompleks? Atau sederhana? 
Nah, berikut ini adalah rekomendasi framework CSS berdasarkan masing-masing jenis website atau aplikasi Anda.

Jenis Website / AplikasiFramework CSS
Website / aplikasi yang minimalis.UIKitMilligramPureCSS
Website / aplikasi untuk enterprise.BulmaBootstrap Foundation
HTML emailFoundation
2. Tentukan Bahasa Pemrograman Framework
Anda juga harus tahu bahasa pemrograman apa yang ingin Anda pakai saat menggunakan CSS framework. Sesuai penjelasan kami tadi, ada beberapa framework yang hanya menggunakan bahasa pemrograman standar seperti HTML. Di sisi lain, ada juga framework yang memakai bahasa pemrograman lebih kompleks seperti CSS dan JavaScripts.

Tak jarang juga beberapa di antaranya memiliki dukungan SASS dan LESS untuk menyatukan setiap elemen UI. Intinya, sesuaikan dengan skill bahasa pemrograman Anda. Jika tidak, yang ada Anda akan kesusahan untuk menggunakan framework itu sendiri.

3. Pilih CSS Framework yang Menyediakan Berbagai Fitur
Dari sekian fitur yang ditawarkan pada masing-masing framework, setidaknya pastikan framework tersebut memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
Desain yang responsif. Ini penting, karena ini akan menyangkut pada kenyamanan user saat mengunjungi website / aplikasi Anda.
Mobile friendly. Pilih framework yang mampu menghasilkan kualitas website / aplikasi optimal di perangkat apa pun, khususnya mobile.
Browser support. Gunakan framework yang bekerja secara responsif di segala browser.

4. Pastikan Framework CSS Bisa Dikustomisasi
Meskipun framework CSS fungsinya adalah untuk menghindari pembuatan kode dari nol, bukan berarti kode tersebut tidak bisa diubah atau dikustomisasi. Framework yang bisa dikustomisasi akan memberikan Anda ruang untuk berkreasi.
Minimal, Anda bisa memiliki front-end yang sesuai dengan karakter brand Anda. Atau menghindari tampilan yang serupa dengan milik pengguna lain. Akan tetapi, jangan juga memilih framework yang mengharuskan Anda untuk melakukan banyak kustomisasi. Itu akan sama saja seperti Anda mengcoding dari awal.

Sumber:
niagahoster.co.id

Pengertian, Cara Kerja & Pentingnya Menggunakan Firewall

Firewall, mungkin Anda mengingatnya hanya sebagai salah satu opsi pengaturan di komputer. Lengkap dengan ikon bola dunia yang ditutupi tembok bata berwarna merah. Di balik ikon yang mudah diingat ini, ternyata firewall memiliki fungsi yang tak kalah penting.

Firewall adalah sistem keamanan yang melindungi komputer Anda dari berbagai ancaman di jaringan internet. Firewall ini bekerja sebagai sekat atau tembok yang membatasi komputer dari jaringan internet. Melalui “tembok api” inilah Anda bisa mengatur data, informasi, dan kegiatan apa yang boleh lalu lalang dari jaringan internet ke komputer dan begitu pula sebaliknya.

Terdapat dua macam firewall, yaitu hardware dan software. Keduanya memiliki konfigurasi atau pengaturan yang berbeda. Meski begitu, keduanya tetap memiliki fungsi utama yang sama: melindungi keamanan jaringan.

Firewall berbasis hardware merupakan piranti keras yang terdapat dalam sistem jaringan, misalnya router. Firewall macam ini memerlukan konfigurasi untuk dapat bekerja secara efektif. Untuk dapat bekerja, firewall menggunakan teknik filter untuk menentukan packet utama, sumber, dan tujuannya. Secara internal sistem akan membandingkan data menurut aturan yang ditetapkan. Kemudian, ia memutuskan data mana yang perlu di-drop atau diteruskan ke tujuan.

Firewall berbasis software merupakan solusi untuk perlindungan jaringan bagi pengguna internet di rumah. Biasanya firewall ini diciptakan dalam bentuk aplikasi terpisah maupun sebagai fitur tambahan dari anti-virus. Jenis firewall macam ini melindungi trafik inbound dan juga outbound, selain juga menghindarkan Anda dari virus Trojan serta Worm.

Apa Fungsi Firewall?
Alasan keamanan tentunya jadi sebab utama untuk menggunakan firewall. Bahkan bisa dibilang, penggunaan firewall merupakan hal wajib alias tidak bisa ditawar lagi. Akan tetapi, untuk lebih memahami pentingnya menggunakan firewall, kita akan bahas satu per satu apa yang bisa firewall lakukan.

1. Melindungi Data dari Hacker dan Pengguna Tidak Terotorisasi
Seperti yang sudah dibilang di atas, firewall berfungsi layaknya sekat antara data internal dengan akses luar. Karena firewall lah, hacker dan pengguna asing tidak bisa mengakses data yang Anda miliki. Dengan kata lain, data akan rawan dicuri ketika komputer tidak terinstal firewall.

2. Block Pesan yang Tidak Diinginkan
Anda mendapat pesan misterius yang mengatakan komputer Anda dalam bahaya. Jika tak segera menginstal program tertentu, komputer akan mati dalam hitungan detik. Apakah pesan semacam itu terasa familiar?

Jika Anda pernah mendapat pesan itu, kemungkinan besar firewall di komputer Anda belum terinstal dengan baik. Pesan spam seperti di atas banyak ditemukan di komputer dengan sistem operasi XP.

3. Block Konten yang Tak Diinginkan
Selain memblokir pesan spam dan mengandung virus, firewall juga dapat digunakan untuk memblok website atau konten dari alamat yang spesifik. Anda dapat mengatur secara manual konten-konten macam apa yang tidak diperbolehkan diakses melalui komputer.

4. Membuat Game Online Lebih Aman dan Nyaman
Game online memiliki risiko dan celah keamanan. Ini dikarenakan pertukaran data secara cepat yang terjadi antara jaringan. Jadi bisa saja hackers menyisipkan malware ke komputer Anda. Meski umumnya server game online sudah dilengkapi fitur keamanan canggih, ada baiknya untuk berjaga-jaga dengan firewall yang di set-up ke komputer sendiri.

5. Monitor Bandwidth
Firewall tidak hanya bermanfaat untuk memastikan keamanan jaringan komputer terjaga. Di samping fungsi firewall yang utama, ia juga dapat digunakan untuk memonitor dan membatasi bandwith yang digunakan. Sebagai contoh, Anda bisa menetapkan batasan untuk konten hiburan, gambar, dan musik. Kemudian memprioritaskan bandwidth untuk konten-konten lebih penting untuk bisnis.

6. Mengakses Layanan VPN
Firewall juga dapat dipakai untuk memfasilitasi koneksi Virtual Private Network atau VPN. Lewat layanan ini, pengguna dapat mengakses jaringan internal Anda. Dengan layanan yang sama, Anda bisa mengakses konten atau website yang sedianya diblokir oleh pihak tertentu. Hal ini tentunya bisa meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan data sharing.

Setelah mengetahui banyak hal yang bisa dilakukan firewall, tentunya akan lebih lengkap jika Anda tahu bagaimana ia bekerja. Di bagian selanjutnya kita akan bahas secara lengkap logika di balik apa yang dikerjakan firewall.

Bagaimana Cara Kerja Firewall?
Firewall bekerja dengan menyaring data (packet) antara jaringan di internet. Ia bisa membolehkan atau tidak membolehkan suatu packet diakses oleh sebuah komputer.

Ada tiga cara yang digunakan firewall untuk mengamankan jaringan. Firewall bisa menggunakan satu, dua, atau mengombinasikan ketiga cara berikut untuk mengamankan jaringan. Simak penjelasan berikut untuk lebih lengkapnya:

Pertama, packet filtering atau stateless.
Firewall menggunakan aturan tertentu untuk melihat boleh tidaknya suatu data masuk ke jaringan. Setiap packet diperiksa secara sendiri-sendiri atau dalam isolasi. Jika packet dikirim dalam grup, maka setiap packet akan diperiksa secara satu per satu.

Ketika sebuah packet dianggap berbahaya maka ia takkan diijinkan masuk. Sebaliknya, ketika packet dianggap aman maka dia akan diteruskan ke sistem yang meminta.

Kedua, proxy service.
Ini merupakan aplikasi yang bekerja sebagai penghubung antara sistem jaringan. Aplikasi proxy berada di dalam firewall dan bertugas untuk memeriksa packet yang saling ditukarkan dalam jaringan.

Sistem ini bisa dikatakan lebih efektif. Sebab, semua informasi yang diperiksa secara tersentralisasi. Cara kerja macam ini bisa dikatakan lebih canggih karena proxy service berusaha menciptakan hubungan antarjaringan yang mirip. Proxy seolah menghubungkan jaringan secara langsung, padahal ia hanya berusaha meng-copy mekanisme yang mirip.

Ketiga, stateful inspection. 
Sistem ini menelusuri packet yang diterima dengan aktivitas-aktivitas sebelumnya. Packet yang diterima kemudian diperiksa dalam database packet. Jika packet berkonotasi positif atau tidak menunjukkan risiko bahaya, maka ia akan diteruskan ke sistem yang meminta.

Ketika firewall selesai memeriksa packet, ia kemudian akan merespons dengan salah satu dari tiga cara. Pertama, accept atau terima. Artinya, firewall akan memperbolehkan trafik untuk melewati jaringan. Kedua, reject atau tolak. Ini berarti firewall menolak trafik untuk lewat dan membalasnya dengan tampilan “unreachable error”. Terakhir, drop atau lewati di mana firewall menolak trafik tanpa mengirimkan pesan.

Kesimpulan
Firewall merupakan hal yang tak boleh dilewatkan sebelum mengakses internet. Elemen ini memastikan Anda dapat berselancar di internet tanpa khawatir terpapar virus atau mengalami pencurian data.

Sumber:
niagahoster.co.id