Tutorial Social Network

Informasi Seputar Media Sosial

Tutorial Computer

Informasi Seputar Komputer

Tutorial Youtube

Informasi Seputar Youtube

Tutorial Blogger

Informasi Seputar Blogger

Tutorial Wordpress

Informasi Seputar Wordpress

Tutorial Website

Informasi Seputar Pemrograman Website

Tutorial Windows

Informasi Seputar Sistem Operasi Windows

Tutorial Linux

Informasi Seputar Sistem Operasi Linux

Tutorial Android

Informasi Seputar Android

Wednesday, 7 October 2020

10+ Cara Agar Website Tampil di Halaman Pertama Google

75% pengguna internet hanya memperhatikan hasil pencarian Google pada halaman pertama. Inilah alasan kuat mengapa situs Anda tidak terjamah jika berada di halaman kedua atau seterusnya.
Namun, bagaimana cara agar website tampil di halaman pertama Google? Tentunya hal tersebut tidak mustahil.

Pada dasarnya, semua cara agar website tampil pada halaman pertama Google disebut search engine optimization atau SEO. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menerapkan SEO pada website Anda. Dengan kiat-kiat ini, Anda dapat meningkatkan ranking website dalam hasil pencarian Google.
  • Cek Kecepatan Website Anda
  • Pastikan Website Mobile-Friendly
  • Buat Sitemap
  • Pasang SSL Certificate
  • Integrasikan Website dengan Google Analytics
  • Gunakan Google Search Console
  • Riset Keyword
  • Buat Konten yang Lengkap dan Sesuai dengan Search Intent
  • Optimasi Konten dengan Keyword
  • Perhatikan Intensitas Kata Kunci Utama
  • Gunakan Internal Link
  • Jangan Lupakan Inbound Link
  • Perbaiki Broken Link
  • Daftarkan Website di Google Bisnisku
Mari bahas cara tersebut satu per satu!
1.Cek Kecepatan Website Anda
Kecepatan website merupakan salah satu faktor ranking website. Oleh karena itu, meningkatkan kecepatan loading situs Anda adalah salah satu cara agar website muncul di Google.

Ada berbagai kiat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website. Pertama, pastikan ukuran file-file penunjang halaman website (HTML, JavaScript, dan CSS) tidak memperlambat loadingnya. Bagi yang menggunakan WordPress, Anda bisa install plugin seperti Autoptimize dan Fast Velocity Minify agar lebih praktis.

Kedua, Anda perlu mengkompres ukuran file gambar yang digunakan oleh website. Beberapa opsi online tool ini bisa digunakan untuk memudahkan Anda.
Jika ingin mengetahui seluruh langkah yang perlu dilakukan dalam optimasi kecepatan website

2. Pastikan Website Mobile-Friendly
Aktivitas browsing melalui perangkat mobile makin meningkat. Pada Agustus 2019 sendiri, 51% traffic website di dunia berasal dari perangkat mobile.
Artinya, website Anda harus siap untuk pengunjung yang menggunakan smartphone dan tablet — baik dari segi tampilan maupun kecepatan.

Ditambah lagi, Google telah menetapkan kecepatan loading pada perangkat mobile sebagai salah satu faktor ranking website.
Untungnya, CMS seperti WordPress memudahkan Anda untuk membuat website lebih mobile friendly. Anda bisa mempelajari kiat-kiatnya dalam panduan berikut ini.

3. Buat Sitemap
Sitemap adalah sebuah file berisi daftar semua halaman pada website Anda. Selain itu, file ini juga bisa berisi segala informasi tentang halaman-halaman website Anda, termasuk kapan terakhir kali sebuah halaman direvisi, jumlah revisi yang dilakukan, serta jenis konten yang ada di dalamnya.

Ada dua jenis sitemap, yaitu sitemap HTML dan XML. Sitemap HTML adalah versi yang diperuntukkan bagi pengunjung website, sedangkan sitemap XML ditujukan untuk mesin pencarian.
Sitemap XML wajib Anda miliki karena membantu Google untuk melakukan crawling terhadap halaman-halaman di website Anda.

Ini penting agar situs Anda terindeks atau muncul pada hasil pencarian Google. Apalagi jika Anda memiliki situs dengan struktur yang kompleks atau halaman-halaman yang tidak terhubung dengan baik melalui internal linking. Penjelasan tentang internal linking dapat Anda temukan pada bagian lain artikel ini.

Di samping itu, sitemap HTML juga mempengaruhi SEO secara tidak langsung karena meningkatkan user experience melalui navigasi website. Dengannya, pengunjung dapat mencari halaman-halaman yang sukar ditemukan melalui hasil pencarian Google.

Meskipun terdengar rumit, sitemap HTML dan XML mudah dibuat, terutama jika Anda menggunakan WordPress. Anda hanya membutuhkan plugin Yoast SEO untuk melakukannya. Panduan lengkap tentang cara membuat sitemap dapat Anda lihat di sini.

4. Pasang SSL Certificate
SSL certificate adalah komponen yang dibutuhkan untuk mengenkripsi transfer data yang terjadi dalam suatu website. Namun, penggunaannya tidak hanya berdampak positif terhadap keamanan website Anda.

Sejak 2014, Google telah menetapkan penggunaan SSL certificate sebagai salah satu indikator ranking website. Ditambah lagi, banyak web browser ternama yang memberi tanda “tidak aman” pada website tanpa SSL certificate. Contohnya seperti di bawah ini:


Dengan demikian, penggunaan SSL certificate merupakan sebuah kewajiban jika Anda ingin meningkatkan ranking situs di hasil pencarian Google.
Untungnya, Anda bisa mendapatkan SSL certificate gratis dengan membeli layanan web hosting Niagahoster. Selain itu, Niagahoster menawarkan Comodo Positive SSL dengan harga terjangkau untuk keamanan lebih.

5. Integrasikan Website dengan Google Analytics
Kiat SEO Anda belum lengkap tanpa Google Analytics. Tool online ini memungkinkan Anda untuk memantau performa masing-masing halaman pada website.

Tak hanya itu, Google Analytics juga memfasilitasi Anda untuk mengamati traffic website. Asal-usul, demografi, aktivitas, dan waktu yang pengunjung habiskan di dalam website dapat Anda ketahui dengan tool ini.

Serangkaian informasi tersebut memang tidak mempengaruhi ranking website secara langsung. Akan tetapi, Anda dapat menggunakannya untuk mengevaluasi konten dan user experience situs Anda.

Kabar baiknya, Google Analytics tersedia secara gratis. Anda hanya perlu mengintegrasikan website dengan tool tersebut agar dapat menggunakannya. Untuk memudahkan Anda, kami menyediakan panduan pemasangan Google Analytics di WordPress.

6. Gunakan Google Search Console
Selain Analytics, Google juga memiliki tool gratis lainnya yang dapat membantu Anda memahami performa situs, yaitu Search Console.

Bedanya, Search Console membantu Anda mengetahui performa website di pencarian Google. Informasi yang diberikan tool ini meliputi:
  • Halaman-halaman terpopuler di situs Anda
  • Kinerja situs Anda di perangkat mobile
  • Ada atau tidaknya broken link
  • Masalah keamanan website
  • Sumber dari backlink yang Anda dapatkan
Di samping itu, Anda juga bisa menggunakan Search Console untuk memasang sitemap dan menemukan kata kunci atau keyword yang tepat untuk website Anda.

7. Riset Keyword
Website atau blog Anda belum muncul di halaman pertama hasil pencarian Google? Salah satu kemungkinannya adalah karena konten atau halamannya tidak memiliki kata kunci yang banyak digunakan dalam pencarian Google.

Untuk itu, Anda harus melakukan riset keyword sebelum membuat posting blog atau konten untuk halaman situs. Ada tiga kriteria yang digunakan agar Anda dapat memilih kata kunci yang tepat.

Faktor yang pertama adalah volume pencarian. Kata kunci dengan volume tinggi sering digunakan dalam pencarian. Namun, perlu diingat bahwa semakin tinggi volume pencariannya, semakin tinggi pula kompetisi yang Anda hadapi untuk dapat memunculkan website di halaman pertama. Ini dinamakan tingkat kesulitan keyword, yang merupakan kriteria kedua.

Oleh karena alasan di atas, tidak ada salahnya jika Anda mencari kata kunci panjang dengan volume pencarian yang tergolong rendah, tetapi relevan dengan maksud pengguna Google. Dalam SEO, kata kunci seperti ini dinamakan “long-tail keyword”. Bahkan, 70% traffic datang dari golongan keyword ini.

Kriteria yang keempat adalah SERP (search engine result page). SERP adalah istilah yang digunakan untuk menyebut 10 website teratas dalam hasil pencarian sebuah kata kunci. Dengan mengetahuinya, Anda dapat mempelajari konten milik situs-situs tersebut dan membuat yang lebih baik dan lengkap darinya.

Lalu, bagaimana cara melakukan riset keyword? Tentunya Anda memerlukan bantuan tool.
Meskipun tool berbayar umumnya memiliki fitur lebih, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan salah satu atau beberapa dari 9 keyword research tool gratis ini.

8. Buat Konten yang Lengkap dan Sesuai dengan Search Intent
Setelah meriset kata kunci, saatnya Anda membuat konten. Akan tetapi, Anda tidak boleh melakukannya secara asal-asalan.
Coba posisikan diri Anda sebagai pengguna mesin pencarian. Tentunya Anda ingin menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan bukan? Oleh karena itu, konten yang Anda buat harus sesuai dengan search intent sasaran pembaca. Dengan kata lain, konten tersebut juga harus memberikan jawaban yang diinginkan pembaca.

Namun, bagaimana cara menentukan search intent? Untuk alasan inilah SERP termasuk salah satu kriteria dalam riset keyword. Dengan meneliti isi konten situs-situs yang berhasil muncul pada ranking satu hingga 10, Anda dapat memahami jawaban yang ingin diketahui pembaca.

Selain itu, Anda juga dapat mengetahui kekurangan-kekurangan pada website yang muncul pada halaman pertama, contohnya informasi yang tidak lengkap dan struktur artikel yang kurang baik. Dengan demikian, Anda dapat membuat konten yang lebih lengkap dan layak dibaca.

9. Optimasi Konten dengan Keyword
Anda sudah memiliki konten, tapi bagaimana cara menggunakan keyword untuk memunculkannya di halaman pertama hasil pencarian?

Ada lima lokasi di mana Anda harus menggunakan keyword untuk optimasi website:
  • Permalink
  • Meta title
  • Meta description
  • Nama file dan alt text gambar
  • 100 kata pertama dalam konten
Permalink adalah URL dari halaman website Anda. Link ini merupakan salah satu hal pertama yang diperiksa algoritma Google ketika melakukan crawling terhadap situs Anda. Oleh karena itu, permalink wajib memiliki kata kunci.

Akan tetapi, permalink biasanya berisi karakter acak. Di WordPress, misalnya, contoh URL-nya seperti demikian: websiteku.com/blog/?p=201.

Oleh karena itu, Anda perlu mengubahnya menjadi websiteku.com/blog/kata-kunci. Pastikan setiap kata dalam permalink Anda diketik dengan huruf kecil dan dipisahkan oleh tanda dash atau “-”.

Lokasi keyword kedua dan ketiga adalah meta title dan description. Meta title adalah judul yang ditampilkan pada hasil pencarian Google, sedangkan meta description merupakan teks singkat yang ada di bawahnya.


Meta title secara default mengikuti judul halaman situs atau posting blog. Oleh karenanya, Anda bisa memasukkan keyword ke dalam judul tersebut sebelum mempublikasikannya.
Namun, meta description akan menampilkan potongan teks dari konten halaman atau posting blog jika Anda tidak menentukannya sendiri.

Untungnya, Anda dapat dengan mudah mengganti meta title dan description. Di WordPress, Anda bisa menggunakan plugin Yoast SEO pula untuk melakukannya.
Selain ketiga lokasi di atas, kata kunci juga perlu disematkan dalam nama file dan alt text semua gambar yang diletakkan di halaman dan posting.

Tentunya Anda bisa mengubah nama file gambar sebelum mengunggahnya. Akan tetapi, alt text hanya bisa diganti setelah Anda meng-upload gambar tersebut. WordPress memudahkan Anda untuk melakukan tugas ini dengan media library-nya.

Tak lupa, letakkan keyword di antara 100 kata pertama pada halaman atau posting. Ini akan meningkatkan mempermudah Google untuk menemukan website Anda ketika menyusuri internet untuk suatu kata kunci.

10. Perhatikan Intensitas Kata Kunci Utama
Selain pada kelima lokasi yang telah disebutkan di atas, Anda juga perlu menggunakan kata kunci di sepanjang konten. Namun, intensitas penggunaan dan persebarannya harus diperhatikan.
Penggunaan satu kata kunci yang berlebihan dalam suatu artikel atau halaman dianggap sebagai keyword stuffing yang akan berdampak buruk pada ranking situs. Selain itu, lokasi keyword yang terlalu berdekatan antara satu sama lain akan terdengar tidak alami. Contohnya apabila ada kata kunci yang berulang pada dua kalimat berturut-turut.

Karena alasan tersebut, Anda perlu memperhitungkan LSI (latent semantic indexing) keyword. Golongan ini meliputi kata kunci yang tidak memiliki keyword utama Anda di dalamnya, tetapi tetap relevan terhadap konteksnya. Dengan kata lain, LSI keyword merupakan variasi-variasi dari kata kunci utama.

Sebagai contoh, LSI keyword dari kata kunci “membuat blog” bisa meliputi “membuat blog gratis”, “WordPress”, dan “blog gratis.
Keyword research tool premium biasanya sudah satu paket dengan fitur untuk mencari LSI keyword. Akan tetapi, Anda juga bisa menggunakan fasilitas gratis seperti LSIKeywords dan KeySearch.

11. Gunakan Internal Link
Selain sitemap, hal lain yang membantu Google untuk melakukan crawling terhadap situs Anda adalah internal link.

Internal link adalah tautan yang menghubungkan dua halaman dalam suatu website. Namun, Anda tidak bisa asal memasukkan link suatu halaman ke halaman lainnya. Halaman-halaman yang dihubungkan harus memiliki relasi.

Contohnya, Anda memiliki posting blog mengenai digital marketing. Artikel ini berisi penjelasan tentang konsep dari topik tersebut dan berbagai sub topiknya. Anda bisa saja membuat konten lain yang menjelaskan lebih dalam tentang email marketing, lalu memasukkan linknya ke posting tentang digital marketing yang merupakan topik terkait.

Tak hanya itu, internal link yang dimasukkan harus terdengar natural — Anda tidak bisa sekedar memasukkan URL seperti websiteku.com/blog/email-marketing. Dalam sebuah posting, internal link harus berupa anchor text (teks berisi hyperlink) yang dapat dimasukkan ke dalam kalimat.

Anda boleh memasukkan lebih dari satu internal link ke dalam suatu halaman atau posting. Malahan, memiliki beberapa internal link dalam sebuah artikel akan memudahkan mesin pencarian untuk memahami konteksnya.

12. Jangan Lupakan Inbound Link
Di samping penggunaan internal link, memiliki banyak inbound link berkualitas juga merupakan cara agar website tampil di halaman pertama Google.
Inbound link adalah tautan halaman atau konten website Anda di situs lain. Tidak sembarang orang akan memberikan inbound link kepada Anda. Oleh karena itu, Anda harus melakukan link building atau membuat perjanjian dengan pemilik website lain untuk bertukar link.

Akan tetapi, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan ketika melakukan link building, yaitu:
  • Domain authority dan page authority
  • Link dofollow dan nofollow
  • Anchor text
  • Relevansi link
  • Traffic sumber inbound link
Domain authority adalah kualitas sebuah website secara keseluruhan. Akan tetapi, masing-masing halaman dalam sebuah website memiliki kualitas yang berbeda. Ini diukur dengan page authority.
Sayangnya, Anda tidak dapat mengetahui domain dan page authority sebuah website sendiri. Untuk melakukannya, Anda perlu menggunakan tool berbayar seperti Ahrefs dan Moz.

Di samping itu, Anda harus mengetahui website mana saja yang menggunakan link dofollow. Ini adalah jenis tautan yang dapat dideteksi oleh Google. Dengan kata lain, inbound link yang menggunakan tautan tersebut akan mempengaruhi ranking situs Anda.

Akan tetapi, ada juga website yang menggunakan link nofollow. Berkebalikan dengan link dofollow, tautan ini tidak akan memberikan dampak apapun terhadap ranking website. Jenis link inilah yang perlu Anda hindari ketika ingin melakukan link building.

Tak hanya itu, Anda juga perlu menentukan anchor text yang digunakan pemilik website lain. Google menyebutkan bahwa penggunaan anchor text inbound link yang sama secara berulang-ulang akan menyebabkan penurunan ranking website.
Terakhir, jangan lupa untuk memperhitungkan relevansi situs yang ingin Anda ajak untuk bekerjasama dan trafficnya.

13. Perbaiki Broken Link
Pada bagian sebelumnya Anda telah mempelajari tentang link building dan manfaatnya terhadap SEO.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak memiliki kendali atas halaman-halaman website yang link-nya Anda tautkan ke konten Anda. Pemiliknya bisa sewaktu-waktu menghapus halaman tersebut atau mengubah URL-nya tanpa sepengetahuan Anda.

Apabila hal tersebut terjadi, pembaca konten Anda tidak dapat menemukan halaman yang dimaksud ketika meng-klik link-nya. Dalam skala besar, ini akan mempengaruhi user experience situs Anda dan berdampak negatif terhadap rankingnya.

Ditambah lagi, Google menurunkan ranking sebuah website jika menemukan banyak link yang membawanya menuju halaman 404 not found.
Oleh karena itu, Anda perlu sering memeriksa tautan-tautan yang Ada di website Anda. Tugas tersebut akan menjadi lebih mudah jika Anda menggunakan Google Search Console.

14. Gunakan Google Bisnisku
Pernahkah Anda mencoba mencari bisnis atau penyedia layanan di area Anda melalui Google? Jika ya, mungkin Anda menemukan hasil seperti berikut pada halaman pertama:


Nah, jika memiliki bisnis lokal, Anda juga bisa menampilkan usaha Anda seperti pada contoh tersebut menggunakan Google Bisnisku.

Sesuai namanya, Google Bisnisku adalah listing bisnis gratis yang disediakan oleh Google. Dengan platform ini, Anda bisa menampilkan berbagai informasi penting terkait usaha Anda, termasuk jenis usaha, lokasi, jam operasional, nomor telepon, serta alamat website.

Tak hanya itu, pengguna Google juga dapat meninggalkan rating, review, dan pertanyaan pada halaman listing Anda. Dengan demikian, penggunaan Google Bisnisku tidak hanya menampilkan bisnis Anda dan websitenya pada halaman pertama hasil pencarian, tetapi juga menjadi media informasi bagi calon pelanggan.

Sumber:

Belajar SEO Terbaru untuk Pemula

Tidak ada kata berhenti untuk belajar SEO. Mengingat algoritma Google yang selalu berubah, strategi SEO pun harus selalu diperbarui. Jika tidak, sulit untuk bersaing di halaman pencarian.
Untuk memudahkan Anda, kami membagi artikel belajar SEO WordPress ini menjadi sembilan bagian 
utama:
  • Konsep Dasar SEO
  • Optimasi Kecepatan Website
  • Optimasi Website Agar Mobile Friendly
  • Riset Keyword
  • Membuat Konten
  • On Page SEO
  • Technical SEO
  • Off Page SEO
  • Link Building
Kami sudah mengurutkan dari pembahasan termudah. Jadi, meskipun Anda masih pemula, akan dapat memahaminya dengan baik.

BAB 1. Konsep Dasar SEO
Untuk belajar SEO Anda perlu memahami konsep dasarnya terlebih dahulu. SEO (Search Engine Optimization) adalah langkah optimasi website agar mendapatkan peringkat teratas di halaman pencarian Google.

Website yang berada di posisi teratas akan mendapatkan jumlah pengunjung yang banyak dan berkualitas secara gratis. Faktanya, posisi nomor 1 di mesin pencarian mendominasi hasil klik 10 kali lipat.

Namun, karena Google merahasiakan teknik perangkingan secara pasti, kita bisa intip beberapa indikator utama dari SEO. Pertama, Google suka website yang cepat. Kedua, Google suka dengan artikel yang bermanfaat dan relevan. Dan, masih banyak lagi.

BAB 2. Optimasi Kecepatan Website
Sebelum masuk ke berbagai optimasi lain, secara umum belajar SEO harus dimulai dari optimasi website agar lebih cepat. Sebab, kecepatan adalah salah satu ranking factor Google.
Jangan gunakan asumsi. Lakukan pengecekan menggunakan berbagai tools seperti Google PageSpeed Insights atau GTMetrix. Setelah mendapatkan hasilnya, lakukan optimasi sesuai yang direkomendasikan.

Jika kendala pada server, pastikan kualitas hosting dan lokasi server optimal. Apabila ada kesalahan konfigurasi atau script yang mengganggu, segera perbaiki. Tak lupa, selalu aktifkan teknik kompresi seperti Gzip atau Brotli.
Memastikan website Anda sudah teroptimasi dengan baik adalah syarat untuk mendapatkan hasil optimal

BAB 3. Optimasi Website Agar Mobile-Friendly
Pengguna smartphone semakin meningkat dan akses internet lebih banyak dilakukan dari perangkat mobile. Tidak membuat website Anda mobile friendly adalah sebuah kesalahan.
Apalagi website yang mobile-friendly lebih diprioritaskan Google untuk muncul di peringkat atas hasil pencarian.

Cara melakukannya, Anda bisa memasang tema website yang responsif. Tidak hanya itu, jangan lupa gunakan font yang mudah dibaca dan sediakan whitespace yang cukup. Agar lebih optimal, gunakan AMP (Accelerated Mobile Pages). Dan, beberapa tips lainnya.

BAB 4. Riset Keyword
Riset keyword menjadi bahasan yang tak kalah penting saat belajar SEO. Membuat konten tanpa riset keyword adalah sebuah kesalahan. Sebab, riset keyword membantu Anda memahami apa yang dibutuhkan pengguna internet saat ini.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika riset keyword adalah:
Search Volume yang menunjukkan banyaknya sebuah kata kunci diketikkan di Google ketika melakukan pencarian. Keyword Difficulty untuk memahami tingkat kesulitan sebuah kata kunci berada di halaman pertama mesin pencari.

Selain itu, ada Keyword Suggestion yang bermanfaat untuk mengetahui kata kunci yang memiliki tujuan (intent) yang sama. Hasil Pencarian juga penting untuk menganalisa bagaimana kompetitor bisa menduduki peringkat teratas.
Dengan melakukan riset keyword, Anda jadi tahu apa yang terbaik untuk konten website Anda

BAB 5. Membuat Konten
Membuat konten adalah tahapan dalam belajar SEO setelah riset keyword dilakukan.
Untuk bisa menghasilkan konten yang berkualitas ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

Pertama, pastikan konten Anda relevan dengan kebutuhan pembaca. Jika tidak, blog/website Anda mungkin tidak akan dikunjungi. 
Kedua, buatlah konten yang unik dan memiliki volume pencarian yang baik. 
Ketiga, berikan informasi yang benar/valid dari sumber yang bisa dipercaya.

Masih banyak tips lain yang bisa Anda gunakan agar artikel website Anda tampil beda dari yang lain.

BAB 6. On Page SEO
Lebih dalam saat belajar SEO, Anda harus memahami On Page SEO. Inilah upaya optimasi yang menekankan pada perbaikan faktor internal sebuah website.
Beberapa langkah optimasi tersebut adalah penggunaan permalink yang tepat karena inilah yang menjelaskan isi konten Anda. Tips lain adalah menuliskan meta title dan meta description yang relevan dengan isi namun tidak terpotong di hasil pencarian.

Terkait konten, On Page SEO juga melakukan upaya penataan heading dan subheading dengan benar serta menempatkan kata kunci dengan benar.
Upaya optimasi On Page SEO lain masih cukup banyak. Jadi, pastikan Anda memahaminya dan menggunakannya di dalam website Anda.

BAB 7. Off Page SEO
Berbeda dengan On Page SEO, langkah optimasi Off Page SEO menekankan pada upaya di luar website itu sendiri.
Ketika belajar SEO untuk melakukan optimasi Off Page, inilah hal yang perlu Anda perhatikan:

Pertama, mendapatkan Brand Mention. Inilah cara efektif untuk mendapatkan trafik yang berkualitas. Google juga mempertimbangkan website yang mendapatkan mention di media untuk mendapat rangking atas.

Lalu, membuat profil Google Bisnisku yang akan memudahkan konsumen menemukan informasi tentang deskripsi bisnis, alamat, jam operasional, foto bisnis Anda.
Beberapa upaya optimasi Off Page lain seperti reviews dan media sosial sharing juga perlu Anda lakukan dengan tepat.

BAB 8. Link Building
Menjadi bagian dari Off Page SEO, Link Building tak boleh Anda lupakan ketika belajar SEO. Link building adalah upaya mendapatkan link dari website lain yang mengarah ke website Anda.

Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan ketika melakukan link building adalah:
Berupaya mendapatkan Referring Links yang banyak agar menunjukkan website Anda sebagai sumber informasi yang kredibel. Selain jumlah, pastikan link yang Anda dapatkan memiliki relevansi dengan topik.
Tidak cukup dua hal itu, Anda juga perlu membangun Domain Authority, memperhatikan jenis link apakah DoFollow atau NoFollow, dan masih banyak lagi.

BAB 9. Local SEO
Ada satu lagi bahasan ketika belajar SEO. Terutama, jika pasar lokal adalah target bisnis Anda, yaitu Local SEO.
Local SEO adalah upaya untuk selalu memunculkan website Anda di peringkat teratas pada pencarian lokal mesin pencari. Langkah ini penting mengingat 46% pencarian dilakukan secara lokal dan 29% diantaranya berakhir dengan pembelian.

Sebenarnya, teknik local SEO menggunakan hampir semua teknik SEO umum di atas. Bedanya, fokus pada pasar lokal. Jadi, Anda akan tetap membangun Google Bisnisku, melakukan riset keyword, dan lainnya.

Penutup
Bagaimana? Belajar SEO itu mudah, bukan?
Meskipun banyak yang harus dipahami, dengan menggunakan langkah yang tepat Anda akan menguasainya dengan cepat. Tentu saja harus ditunjang dengan banyak praktek dan mencatat hasil temuan di website Anda.

Sekali lagi, yang terpenting dari belajar SEO adalah tidak pernah berhenti.
SEO adalah upaya optimasi yang harus terus menerus dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. Dan, kami yakin, Anda mampu melakukannya.

Sumber:

5+ Pentingnya Domain .SITE untuk Bisnis Anda

Memilih nama domain untuk website bisnis tak boleh asal-asalan. Alasannya, menggunakan nama website yang tepat dapat mendukung kesuksesan bisnis Anda. 
Nama website yang baik haruslah mudah diingat, singkat, dan unik. Namun, tidak harus selalu dengan domain .COM, lho! Anda bisa pakai domain .SITE sebagai alternatifnya. Kenapa? 
ada banyak kelebihan domain .SITE untuk website bisnis dan personal.

Apa itu Domain .SITE?
Domain .SITE adalah domain baru yang cukup populer dengan 1.668.373 nama domain yang telah terdaftar. Tak heran, domain ini mampu menempati peringkat ketiga domain baru tersukses. 
Ingin menggunakan domain tersebut untuk tujuan bisnis? Bisa, apapun skala bisnis Anda. Domain ini cocok untuk bisnis, besar, menengah, hingga kecil. Bahkan, lebih dari 70% pengguna domain .SITE berasal dari sektor UKM. 

Contoh:

Tak hanya itu, Google pun mempercayakan domain ini untuk layanan Google Bisnisku. Artinya, semua website UKM atau toko online yang terdaftar di Google Bisnisku akan mendapatkan domain BUSINESS.SITE. Hal ini tentu membuktikan bahwa domain .SITE cukup diperhitungkan.

Selain untuk bisnis, domain .SITE juga bisa digunakan untuk tujuan personal. Misalnya, membangun website portofolio yang profesional. Anda bisa menampilkan karya terbaik Anda di website tersebut dengan identitas online yang lebih kuat.
Nah, kira-kira apa saja sih kelebihan domain ini dibanding domain populer lainnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 

5+ Kelebihan Domain .SITE
Setelah tahu apa itu domain .SITE, sekarang mari lihat keunggulannya dibanding domain populer lain. Ini dia 5+ kelebihan domain .SITE untuk Anda: 

1. Masih Banyak Pilihan Nama Unik Tersedia
Pengguna domain .SITE belum sebanyak domain .COM. Saat ini sudah lebih dari 300 juta orang menggunakan .COM, artinya domain yang Anda inginkan bisa saja sudah tak tersedia. Alias, sudah digunakan orang lain. 

Berbeda halnya dengan domain .SITE, peluang memiliki nama bisnis sesuai keinginan Anda masih besar. Jadi, Anda bisa tetap menggunakan nama bisnis sesuai brand. Jika menggunakan .COM, mau tidak mau Anda harus mengganti dengan nama yang berbeda. 
Sebagai pembuktian, mari simak perbandingan di bawah ini!

Jika Anda ingin menggunakan nama “bisniskuliner”, Anda sudah tidak bisa menggunakan .COM. Namun, Anda masih bisa menggunakan .SITE dengan nama yang sama.
Singkatnya, domain tersebut masih memberikan keleluasaan untuk menggunakan nama yang Anda inginkan. 

2. Lebih Singkat dan Mudah Diingat 
Jika ketersediaan domain masih banyak, Anda masih bisa dapat nama yang lebih singkat. Contohnya seperti nama bisniskuliner.com tadi. Namun, apabila sudah dipakai orang lain, Anda terpaksa menggunakan nama yang lebih panjang, misalnya bisniskulinerindonesia.com. 

Hal tersebut tidak akan terjadi jika Anda menggunakan .SITE.
Meskipun harus tetap sesuai brand Anda, menggunakan nama lebih singkat akan membuat bisnis Anda jadi lebih mudah diingat. Plus, akan terlihat stand out karena berbeda dari domain lainnya. 

3. Harga Lebih Terjangkau
Menggunakan domain .SITE tak akan membuat Anda merogoh kocek terlalu dalam. Sebab, beberapa penyedia domain seperti Niagahoster selalu memberikan harga khusus.
Sebagai contoh, jika ingin menggunakan domain seperti bisnisgorengan.site, Anda cukup membayar Rp.14.000 saja.

Sementara itu, biaya berlangganan bisnisgorengan.com adalah Rp.125.000. Artinya, dengan branding yang sama, Anda bisa lebih hemat hingga 8 kali lipat dengan domain .SITE. Menarik, bukan?

4. Cocok untuk Membangun Brand Bisnis
Membangun brand sangat penting bagi bisnis, terutama yang dijalankan secara online. Oleh karena itu, menggunakan nama website yang sesuai dengan brand bisnis Anda adalah prioritas. 

Jika Anda ingin menggunakan .COM dan ternyata sudah dipakai orang lain, mau tidak mau Anda harus menyesuaikan namanya. Artinya, nama website tersebut mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan brand Anda. Nah, kalau pakai .SITE, Anda bisa tetap menggunakan nama yang sesuai brand. 

Sebagai contoh, brand bisnis Anda adalah cargo. Anda masih bisa pakai cargo.site. Sebab, cargo.com sudah tidak tersedia saat ini. Cara lain, jika ingin pakai .COM, Anda perlu menyesuaikannya dengan cargoindonesia.com, misalnya. 

Hal ini juga terjadi di berbagai sektor bisnis seperti, di bisnis fashion atau property. Sebagai contoh, Anda masih bisa menggunakan indofashion.site atau indoproperty.site karena ekstensi .COM untuk kedua nama tersebut sudah digunakan. 

5. SEO Friendly
Anda mungkin khawatir jika menggunakan domain .SITE, website Anda akan kalah dengan domain populer lainnya. Benar begitu?
Tenang, secara SEO, Google menyatakan tidak pilih kasih dalam meranking website, kok. Artinya, ekstensi domain lama seperti .COM atau baru seperti .SITE akan diperlakukan sama di hasil pencarian. 

Jadi, Anda cukup fokus pada optimasi SEO di website Anda, dan kemungkinan untuk menjadi peringkat atas sama besar dengan ekstensi lain. 

6. Cocok untuk Menjangkau Pasar Global
Anda ingin bisnis Anda go internasional? Domain .SITE bisa jadi pilihan untuk website Anda. Kenapa? 
.SITE merupakan domain internasional alias gTLD. Ekstensi ini tidak terikat secara lokasi untuk negara tertentu. Dengan demikian, akan lebih diutamakan search engine untuk hasil pencarian global. Selain itu, domain internasional tentu akan lebih menarik konsumen global juga, bukan?

Lain halnya jika target pasar Anda adalah lokal. Dengan kondisi tersebut, domain negara atau ccTLD lah yang pas digunakan untuk website Anda, contohnya, dengan domain .ID. 

Jadi, kalau Anda mau memasarkan produk secara global, domain .SITE merupakan salah satu pilihan yang tepat. 

3 Contoh Website Bisnis yang Pakai Domain .SITE 
Berikut ini kami berikan 3 contoh website bisnis dari berbagai sektor yang memakai .SITE sebagai domainnya. Jadi, bisa menjadi inspirasi untuk Anda.

1. Pingmy 
Pingmy merupakan bisnis layanan monitoring uptime server. Layanan yang ditawarkan akan membantu klien mengetahui jika website mereka mengalami down. Caranya, dengan memberikan notifikasi yang realtime.

Website mereka memakai domain .SITE. Langkah ini tentu merupakan pilihan tepat mengingat target konsumen mereka adalah pasar global. 
Selain itu, nama website mereka pun bisa jadi lebih singkat dan unik. Pingmy.site sekaligus menunjukkan konsep dan brand bisnis mereka. 

2. Your Cricket 
Sesuai namanya, Your Cricket merupakan bisnis layanan pembuatan website khusus club cricket di Inggris. Layanan yang mereka tawarkan berupa pembuatan website premium. 
Terkait dengan bisnis yang dijalankan, domain .SITE tentu membuat branding bisnis mereka lebih kuat. Jadi, jika Anda ingin membuka bisnis jasa pembuatan website, domain ini bisa Anda pertimbangkan.

3. Auto Buyer 
Auto Buyer merupakan bisnis jual beli mobil yang memanfaatkan .SITE sebagai dealer online mereka. Bisa dipahami mengingat autobuyer.com sudah tidak tersedia dan mereka harus tetap menggunakan brand tersebut. 
Menariknya, meskipun hanya menyasar pasar lokal Amerika, mereka tidak serta merta memilih .CO.US. Mereka menganggap .SITE lebih unik dan mudah diingat untuk tujuan branding bisnis mereka.

Pakai Domain .SITE untuk Bisnis Anda Sekarang! 
Ternyata, ada banyak kelebihan domain .SITE untuk bisnis, bukan? Tak heran, popularitas domain ini cepat sekali berada di puncak. Selain unik dan mudah diingat, domain ini juga cocok untuk membangun brand. 

Terbukti, banyak bisnis dari berbagai sektor yang tak ragu memakai domain ini. Google pun memanfaatkan domain tersebut untuk website UKM yang terdaftar di Google Bisnisku.

Sumber:

Cara Install Codeigniter di Hosting

CodeIgniter adalah framework yang terkenal ringan dan merupakan salah satu framework terbaik. Sistem utama framework ini hanya membutuhkan beberapa library kecil sehingga bisa menghemat resource website. Library tambahan dimuat secara dinamis selama proses request, tergantung dari kebutuhan proses yang diberikan. Ini membuat sistem utama dari CodeIgniter sangat sederhana dan cukup cepat.

Dengan begitu Anda bisa mengembangkan website dengan kualitas terbaik tanpa harus membutuhkan resource besar di hosting yang Anda gunakan. 

Cara Upload CodeIgniter ke Hosting
Sebelum Anda melakukan upload CodeIgniter, hal yang perlu diperhatikan sebelum upload CodeIgniter ke hosting adalah:
Akses cPanel
Hosting yang mendukung CodeIgniter
File CodeIgniter

Cara upload CodeIgniter ke hosting sendiri terdiri dari tujuh langkah, yaitu:
1. Masuk cPanel
Hal pertama yang harus dilakukan adalah login akun cPanel Anda. Masukkan username dan password cPanel lalu klik Log in.


2. Buat Database dan User Database
Setelah berhasil login cPanel, Anda bisa mengikuti langkah-langkah membuat database dan user-nya di bawah ini:
Langkah 1 Pilih Menu MySQL Databases

Langkah pertama, klik menu MySQL Databases seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


Langkah 2 Masukkan Nama Database
Selanjutnya, masukan nama database. Anda bisa membuat nama database sesuai keinginan. Tuliskan nama database Anda pada kolom tanpa menggunakan spasi. Setelah memasukkan nama Database, klik tombol Create Database seperti di bawah ini.


Langkah 3 Buat User Database
Setelah itu, buat username Database. Klik tombol Go Back untuk kembali ke halaman pengaturan database.


Scroll ke bawah dan Anda akan melihat bagian Add New User. Masukkan username pada kolom yang tersedia tanpa spasi. Kemudian masukkan password baru untuk user database Anda.

Anda dapat menggunakan Password Generator untuk membuat password secara acak. Jangan lupa mencatat password yang dihasilkan apabila Anda menggunakan fitur ini. Setelah itu, klik tombol Create User.


Langkah 4 Tambahkan User ke Databases
Setelah itu, tambahkan user ke database pada bagian Add User To Database. Anda akan melihat daftar drop down untuk user dan database. pilih user dan database yang ingin Anda hubungkan. Pada contoh ini kami akan menambahkan user user u7918647_NamaUser ke database u7918647_NamaDatabase.



Setelah menekan tombol Add, akan muncul privileges yang akan didapatkan user di database tersebut.
Beri tanda centang pada bagian ALL PRIVILEGES kemudian klik tombol Make Changes seperti gambar di bawah ini.


3. Download File CodeIgniter
Setelah selesai menambahkan user ke database, Anda bisa mulai meng-upload file CodeIgniter. Pastikan Anda sudah mengunduh file CodeIgniter. Jika belum, Anda bisa mengunduh file CodeIgniter di sini.

4. Buka File Manager
Kemudian, buka kembali cPanel lalu klik fitur File Manager untuk meng-upload file CodeIgniter yang sudah diunduh.
 

5. Upload CodeIgniter
Selanjutnya, klik directory public_html untuk upload file CodeIgniter.


Kemudian, klik menu Upload pada cPanel.



Selanjutnya, Anda akan diarahkan pada halaman Upload. Klik Select File untuk upload CodeIgniter lalu pilih file CodeIgniter yang sudah Anda download untuk di-upload.


Setelah proses upload file CodeIgniter selesai, klik Go Back to untuk kembali ke directory public_html.


Lalu extract file yang sudah Anda upload dengan cara klik file CodeIgniter > klik Extract.


Setelah itu, akan muncul pop up seperti pada gambar di bawah ini. Klik Extract File(s) untuk melanjutkan.


Kemudian akan muncul folder baru CodeIgniter, Pindahkan isi file dari folder CodeIgniter dengan cara buka folder CodeIgniter, lalu Select All > klik Move > Ganti lokasi directory sesuai gambar di bawah > Klik Move File(s).


6. Edit File Database dan Config
Setelah itu, Anda harus mengedit file database.php dan config.php. Tujuannya adalah agar CodeIgniter bisa terkoneksi dengan database di hosting.
Langkah 1. Edit File Database.php

Pertama, buka file CodeIgniter di direktori public_html lalu buka folder application > config. Setelah itu, klik kanan pada file database.php dan klik edit.


Maka Anda akan diarahkan pada tampilan editor hosting, lalu tambahkan:
Username: isikan nama user database yang sudah dibuat
Password: isikan password user database. 
Database: isikan nama database yang sudah dibuat.

Berikut ini adalah contoh penempatan username, password, dan database pada file database.php. Lalu Save Changes untuk menyimpan perubahan.


Langkah 2. Edit File Config.php
Kedua, masuk ke folder application > config. Setelah itu, klik kanan pada file config.php dan klik edit.


Selanjutnya, tambahkan link domain ke file config.php. Tujuannya adalah, ketika domain Anda diakses akan diarahkan ke file CodeIgniter. Pada tutorial ini kami menggunakan domain https://icrowdblog.com. Klik Save Changes untuk menyimpan hasil perubahan. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini.


7. Akses Website
Untuk memastikan CodeIgniter yang Anda upload berhasil, buka url website yang sudah Anda tambahkan pada file config.php. 

Jika muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini, proses upload CodeIgniter Anda berhasil.

Cara Install CodeIgniter Otomatis Melalui Softaculous
Selain dengan cara di atas, Anda juga bisa menginstal CodeIgniter melalui cPanel Niagahoster. Caranya cukup mudah berikut panduannya:
1. Masuk cPanel
Pertama, login akun cPanel Anda dengan menggunakan username dan password. 

Setelah berhasil login, cari Softaculous dengan menggunakan pencarian cPanel seperti di bawah ini:

2. Install CodeIgniter
Selanjutnya, Anda akan diarahkan pada halaman Softaculous. Lalu ketik “codeigniter” di kolom pencarian Softaculous seperti di bawah ini dan klik CodeIgniter.


Kemudian, Anda akan diarahkan pada halaman instalasi CodeIgniter di Softaculous. Untuk memulai proses instalasi CodeIgniter, klik Install Now.


Setelah itu, Anda akan diarahkan pada halaman proses instalasi CodeIgniter. Tunggu proses instalasinya selesai dan CodeIgniter siap digunakan.


Sumber:

5 Front End Framework Terbaik Bagi Developer

Ada banyak cara untuk membangun website dengan mudah. Salah satunya adalah dengan menggunakan front end framework. Anda bisa membuat tampilan website yang menarik dan profesional dengan lebih cepat. 
Saat ini, sudah ada banyak front end framework yang bisa Anda coba. Setiap framework memiliki karakteristiknya masing-masing.

1. Vue.js
Vue.js dibuat pada tahun 2014 oleh Evan You, mantan karyawan Google. Sejak saat ini, Vue.js terus berkembang sebagai platform yang andal.
Walaupun usianya sangat muda, Vue.js mampu merebut perhatian para developer website. Buktinya, dari survey yang dilakukan, Vue.js mendapat Github stars cukup banyak. Artinya, cukup populer di kalangan front end framework developer:

Salah satu alasan, Vue.js mendapat tanggapan positif adalah ukurannya yang ringan, yaitu hanya 58KB saja. Ini tentunya akan memudahkan developer dalam mendownload dan menggunakannya. 
Selain itu, aturan penulisan pada Vue.js sangatlah sederhana. Tak heran, front end framework ini sangat direkomendasikan untuk pemula.

Vue.js juga termasuk framework yang sangat memperhatikan keamanan. Apalagi, munculnya Vue.js memang dipicu oleh kurang sempurnanya front end framework saat itu yaitu Angular. Alasannya, Angular masih memiliki bug yang membahayakan website. 

2. React.js
Front end framework selanjutnya adalah React.js. Front end framework ini tidak kalah populer dari Vue.js. Bahkan, sudah banyak website besar yang menggunakannya, seperti Facebook, AirBnB, dan Instagram.
React.js sendiri dibuat dan dikembangkan oleh para developer Facebook pada tahun 2011. Tujuan mereka adalah membuat sebuah front end framework yang ringan tapi bisa diandalkan. 

Nyatanya, React.js hanya berukuran 133KB. Namun, performanya cukup mumpuni untuk mengembangkan website skala besar. Itulah salah satu alasan banyak developer tertarik untuk belajar React.js.
Selain itu, React.js juga mudah untuk dikembangkan. Terutama, berkat adanya fitur reusable component. Fitur tersebut memudahkan developer membuat komponen berkali-kali hanya dalam satu kali penulisan.

Yang tak kalah penting, React.js juga memiliki konsep fitur declarative yang memudahkan integrasi dengan front end framework lain. Ditambah adanya sistem manajemen state untuk setiap komponen, organisasi pengembangan website akan jauh lebih mudah. 

Ada kelebihan lain ketika menguasai React.js. Sebagai developer, Anda akan lebih mudah untuk belajar React Native yang merupakan framework untuk pengembangan aplikasi android.
Bukan hanya itu, Anda juga akan mengenal JavaScript Extended (JSX) ketika menggunakan React.js. Dengan komponen ini, Anda dapat menggabungkan penulisan HTML dan JavaScript untuk membuat komponen baru. Jadi, akan lebih memudahkan pekerjaan Anda. 

3. Angular
Angular.js diciptakan oleh Misko Hevery dan Adam Abrons di tahun 2009. Awalnya, Angular.js dibuat untuk membuat penyimpanan data JSON lebih efektif. Jadi, tidak memberatkan server. 

Angular.js sangat direkomendasikan untuk pemula. Sebab, aturan penulisan (sintaks) cukup sederhana. Sayangnya, Angular.js memiliki ukuran cukup besar, yaitu 566KB. 

Pun demikian, performa Angular tetap tak kalah hebat dengan front end framework lain. Itulah kenapa Angular.js cocok untuk pengembangan website dengan konsep Rich Internet Application (RIA). Sebuah website bisa dibuat memiliki fitur yang sama dengan aplikasi desktop. 

Selain itu, Angular.js juga dapat digunakan untuk membangun website Single Page Application (SPA). Website yang dikembangkan hanya memiliki satu halaman saja. Namun, konten akan ditampilkan secara dinamis layaknya dengan banyak halaman.

Front end framework ini mengusung konsep MVC (Model View Controller). Konsep ini membagi kode dalam fungsi komunikasi dengan backend (model), tampilan (view) dan proses (controller). Dengan pembagian ini, struktur kode akan menjadi lebih rapi. 

Bahkan, ditambah adanya fitur data binding, sinkronisasi antara model dan view secara otomatis. Jadi, pengembangan website akan lebih mudah dan terfokus.
Tak perlu khawatir dengan akses website dari berbagai browser karena kode Angular.js bersifat cross browser compatible. 

4. Ember.js
Ember.js adalah framework JavaScript yang dikembangkan pada tahun 2011 oleh Yehuda Katz. Seperti halnya Angular.js, framework ini juga menggunakan pola arsitektur MVC, jadi organisasi kode bisa lebih rapi.

Meskipun kurang populer dibandingkan framework lain, performa Ember.js tidak bisa diragukan. Buktinya, sudah banyak perusahaan besar yang menggunakan front end framework ini untuk membangun website mereka. Contohnya, Netflix dan LinkedIn.

Ember.js juga dikenal karena kecepatan dan performa kodenya. Padahal, ukuran filenya sebenarnya cukup besar, yaitu 435KB.
Framework ini juga memiliki banyak plugin yang dapat membantu melakukan sinkronisasi terhadap server sehingga kinerjanya bisa lebih optimal.

5. Backbone.js
Backbone.js juga merupakan salah satu front end framework terbaik. Backbone.js dikembangkan oleh Jeremy Ashkenas pada bulan Oktober 2010 dan dikenal memiliki fitur yang menarik bagi para developer. 
Salah satunya adalah fitur RESTful JSON yang memungkinkan aplikasi dapat berkomunikasi dengan bahasa atau aplikasi lain. Dengan fitur ini, Anda bahkan dapat membuat website yang lebih besar dengan banyak aplikasi di dalamnya. 

Selain itu, Backbone.js menggunakan pendekatan dengan konsep MVP (Model View Presenter). Konsep ini memungkinkan alur website lebih aman dan terstruktur. Alasannya, MVP tidak memungkinkan komunikasi antara View dan Model secara langsung.

Backbone.js juga memiliki aturan penulisan yang sederhana sehingga cocok dipelajari oleh pemula. Apalagi, dokumentasi dari Backbone.js juga cukup lengkap. Jadi, cukup membantu jika mengalami kendala saat menggunakan nya. 

Mana Front end Framework Pilihan Anda?
Setiap framework memiliki kelebihan dan fiturnya masing-masing. Anda bisa memilih framework yang sesuai dengan minat dan kebutuhan. Anda bisa fokus di satu jenis framework terlebih dahulu, baru mempelajari jenis yang lain.

Sumber: